Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megalodon, Hiu Besar Masa Prasejarah

Kompas.com - 04/07/2023, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Megalodon adalah salah satu spesies hiu berukuran besar yang sudah punah.

Hiu Megalodon diperkirakan hidup sekitar 23 hingga 2,6 juta tahun yang lalu, tepatnya pada masa Miosen Awal hingga Pliosen Akhir.

Berdasarkan penelitian para ilmuwan, diduga bahwa megalodon terlihat seperti hiu putih yang berukuran besar dan kekar.

Selain itu, hewan ini juga dianggap sebagai salah satu predator terbesar dan terkuat yang pernah ada.

Dilihat dari penemuan fosil-fosilnya, hiu megalodon memiliki panjang mencapai 18 meter dengan rahang besar yang berkekuatan gigitan antara 110.000 hingga 180.000 newton.

Megalodon memiliki gigi yang besar, kuat, dan tebal, sehingga dapat meremukkan tulang dalam sekejap.

Baca juga: Sejak Kapan Manusia Memelihara Ikan di Akuarium?

Ukuran megalodon

Diperkirakan megalodon benar-benar tumbuh antara 15-18 meter panjangnya, sekitar tiga kali lebih panjang dari hiu putih besar yang pernah ada.

Meskipun belum pernah ditemukan kerangka lengkap dari hiu megalodon ini, tetapi ukuran tersebut didapatkan dari ukuran giginya.

Gigi megalodon terbesar yang masih ada berukuran panjang 17,8 centimeter.

Dengan ukuran sebesar itu, megalodon termasuk hiu yang memiliki gigitan ganas. Diameter gigitannya mencapai 3 meter.

Gigi megalodon disebut-sebut mirip dengan gigi hiu putih modern karena berbentuk segitiga, bergerigi, dan simetris.

Lebih lanjut, megalodon diperkirakan memiliki lebar rahang mencapai 2,7 x 3,4 meter, cukup besar untuk menelan dua manusia dewasa bersamaan.

Rahang tersebut dilapisi dengan 276 gigi.

Apa yang dimakan megalodon?

Menurut sejumlah pakar, dengan giginya yang bergerigi besar, megalodon adalah pemakan daging.

Kemungkinan besar megalodon memakan paus, ikan besar, dan bisa jadi sejumlah hiu lainnya.

Ditemukan pula beberapa bukti lain yang menunjukkan kebiasaan makan megalodon dalam bentuk fosil tulang paus.

Beberapa dari fosil tulang paus tersebut memiliki bekas luka gigi megalodon yang tergores di permukaannya.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Fosil sebagai Sumber Sejarah

Di mana megalodon berada?

Berdasarkan dari penemuan giginya, megalodon tersebar hingga di setiap benua, kecuali Antartika.

Menurut beberapa sejarawan, gigi megalodon banyak ditemukan di lepas pantai timur Amerika Utara, di sepanjang pantai dan di dasar anak sungai air asin dan sungai Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Florida.

Selain itu, mereka juga diperkirakan ditemukan di lepas pantai Maroko dan sebagian Australia.

Kepunahan megalodon

Menurut salah satu studi, salah satu penyebab punahnya megalodon adalah karena sekitar 23 juta tahun yang lalu, mereka hidup berdampingan dengan hiu putih.

Kedua spesies ini memburu mangsa yang sama, sehingga saling berkompetisi dan membuat hiu megalodon perlahan-lahan mengalami kepunahan.

Studi yang mengungkapkan bahwa hiu megalodon punah karena hiu putih telah diunggah dalam jurnal Nature Communications.

Namun, selain itu, disebutkan pula bahwa kepunahan megalodon bisa disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan, seperti perubahan iklim, minimnya populasi mangsa, dan ekologi yang kompleks.

Karena hiu dewasa bergantung pada perairan tropis, penurunan suhu lautan kemungkinan besar mengakibatkan hilangnya habitat secara signifikan.

Mungkin juga mengakibatkan mangsa megalodon punah atau beradaptasi dengan perairan lebih dingin dan pindah ke tempat yang tidak bisa diikuti oleh hiu.

Baca juga: Riwayat Bunga Edelweis, Pernah Dianggap Punah

Apakah megalodon masih ada?

Menurut sejumlah peneliti, hiu megalodon sudah tidak ada.

Sebab, dengan ukuran hiu yang sebesar itu, apabila mereka masih berada di lautan lepas pasti keberadaannya sudah diketahui.

Selain itu, megalodon juga akan meninggalkan bekas gigitan pada hewan laut besar lainnya dan gigi besar mereka akan terus mengotori dasar laut dalam jumlah puluhan ribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com