Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Kompas.com - 02/07/2023, 06:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Penjatuhan bom atom di Kota Nagasaki dan Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6 dan 8 Agustus 1945 menjadi catatan sejarah penting dalam peperangan.

Dalam peristiwa tersebut, untuk kali pertama digunakannya bom nuklir sepanjang sejarah peperangan dunia.

Dalam peristiwa penjatuhan bom oleh Amerika Serikat itu, dalam hitungan menit ribuan ribu orang Jepang mati akibat ledakan dan radiasi nuklir.

Peristiwa tersebut sekaligus menjadi penanda kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Berikut kronologi peristiwa tersebut.

Baca juga: Latar Belakang Perang Dunia II di Wilayah Asia

Hubungan Jepang dan Amerika Pasca-Perang Dunia I

Setelah berakhirnya Perang Dunia I, negara-negara pemenang dalam perang tersebut membuat perjanjian yang dikenal dengan Traktat Angkatan Laut Washington.

Dalam perjanjian yang disepakati pada 6 Februari 1922 di Washington, berisi tentang pembatasan pembangunan armada laut guna mencegah perselisihan yang memicu perang.

Jepang yang terlibat dalam perjanjian tersebut menilai adanya upaya mengkerdilkan Jepang karena pembagian rasio armada lautnya lebih kecil dibanding negara barat.

Hasil perjanjian yang timpang tersebut memicu konflik internal militer Jepang dan memburuknya hubungan Jepang dan negara barat khususnya Amerika, hingga Perang Dunia II pecah.

Pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerbu pangkalan armada laut milik Amerika Serikat di Pearl Harbour. Sejak itu, Amerika menyatakan perang terhadap Jepang.

Terhitung mulai tahun 1931-1944 Jepang menguasai wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara serta mengusir pasukan Inggris dan Amerika.

Dalam perkembangannya hubungan kedua negara ini semakin pelik dan panas.

Baca juga: Sejarah Perang Dunia I (1914-1918)

Proyek Bom Atom Amerika

Sebelum penyerangan Jepang dan deklarasi perang Amerika, pada kisaran tahun 1939, telah terjadi kontak ilmuwan Amerika dan negara lainnya untuk membahas senjata nuklir.

Pada tahun 1942, disepakati sebuah proyek dengan nama kode Manhattan. Proyek ini dipimpin oleh Vannevar Bush dan Mayjen Leslie Groves, sebagai kepala proyek adalah Ernest O. Lawrence dan penasihat ahlinya adalah Fermi.

Adanya penyerbuan Jepang ke pangkalan armada laut Amerika Serikat semakin mengobarkan semangat Amerika mengembangkan bom dengan daya ledak super dahsyat.

Pusat laboratorium pengembangan dan penelitian bom ini didirikan di tengah gurun di kawasan New Mexico tepatnya di Los Almos.

Baca juga: Manhattan Project: Sejarah, Perkembangan, dan Korban Nuklirnya

Sedangkan untuk penelitian-penelitian lainnya dilakukan di banyak laboratorium termasuk juga di laboratorium Universitas Columbia.

Beberapa tahun tahap pengambangan dan peneltian, proyek ini telah berhasil menciptakan sebuah bom bernama Gadget.

Untuk meyakinkan hasil penelitiannya maka dilakukan uji coba bom di kawasan Alamogordo, New Mexico pada 16 Juli 1945 pukul 05:29:45.

Bom Gadget tersebut berhasil meledak dahsyat yang membentuk kawah sedalam 8 meter dengan diameter 800 meter.

Keberhasilan uji coba ini menjadi awal penyiapan pengeboman Jepang oleh Amerika Serikat yang dikenal dengan Bom Nagasaki dan Hiroshima.

Baca juga: Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik dan Kemerdekaan Indonesia

Little Boy dan Fat Man

Beberapa jam setelah uji coba tersebut, kapal USS Indianapolis bertolak dari San Fransisco ke Tinian dengan membawa seperangkat alat rakit bom dan setengah persedian uranium serta teknisi Los Almos.

Sesampainya di Tinian, tepatnya pada tanggal 26 Juli 1945, dimulailah perakitan bom bernama Litle Boy dan kemudian dilanjutkan dengan perakitan Fat Man.

Pada tanggal 6 Agustus, Litle Boy diterbangkan menggunakan pesawat B-29 menuju Hiroshima dan dijatuhkan tepat pada pukul 8:15.

Empat puluh lima detik setelah itu bom langsung meledak di ketinggian 580 meter di atas Rumah Sakit Shima dan sekejap juga suhu permukaan tanah menjadi 7000 C dan membunuh sekitar 70.000 orang.

Baca juga: Kisah Korban dan Saksi Selamat Ketika "Little Boy" Hantam Hiroshima

Tiga hari setelah itu, pada 9 Agustus 1945, Fat Man diterbangkan dari Tinian menuju Kota Kokura sebagai target pengeboman selanjutnya, namun gagal karena cuaca buruk.

Pilot kala itu mengkonfirmasi untuk memilih target lain yang kemudian disepakati Kota Nagasaki, namun cuaca awan tebal di sana jauh lebih buruk dari Kokura.

Karena bahan bakar pesawat telah menipis, mengandalkan celah penglihatan yang ada, lalu Fat Man tetap dijatuhkan pada pukul 11.02 dan meledak di ketinggian 500 meter.

Bom Fat Man yang komponennya sama dengan bom Gadget yang diujicobakan sebelumnya, menewaskan 40.000 orang seketika.

Dalam perkembangannya, radiasi dari kedua bom ini kian menambah korban tewas yang dihitung mencapai kisaran 210.000 jiwa.

Baca juga: Kronologi Jatuhnya Bom Atom Little Boy Dan Fat Man Di Jepang

Referensi:

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com