KOMPAS.com - Tanda-tanda kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik mulai terlihat pada tahun 1944. Amerika Serikat mampu mendesak angkatan laut Jepang di kawasan samudera Pasifik.
Kondisi tersebut membuat Jendral Kiniaki Kaiso memberikan janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia pada bulan September 1944.
Rakyat Indonesia diperbolehkan untuk mengibarkan bendera merah putih di samping bendera Jepang.
Selain itu, rakyat Indonesia juga diperbolehkan untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setelah lagu kebangsaan Jepang. Tindakan tersebut dilakukan oleh Jepang agar rakyat Indonesia bersedia membantu mempertahankan posisi militer Jepang atas serangan Sekutu.
Dalam buku Perang Pasifik (2001) karya PK Ojong, pada bulan Maret 1945, kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik sudah di depan mata.
Baca juga: Latar Belakang Jepang Membentuk BPUPKI
Letjen Kumakici Harada memutuskan untuk membentuk Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerekaan Indonesia (BPUPKI).
BPUPKI mempunyai 60 anggota dari tokoh nasional Indonesia dan 7 perwakilan Jepang. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiwan Widyodiningrat dan Raden Panji Soeroso sebagai wakil ketua.
BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting dalam bidang konstitusi, ekonomi dan politik untuk kepentingan kemerdekaan Indonesia. Untuk mencapai tujuannya, BPUPKI melaksanakan 2 kali sidang pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 dan 10-16 Juli 1945.
Setelah berhasil menjalankan tugas-tugasnya, BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 dan tugasnya dilanjutkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
PPKI memiliki 21 anggota yang merupakan perwakilan dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, etnis Tionghoa dan pihak Jepang. PPKI mengemban tugas BPUPKI untuk melanjutkan persiapan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: 15 Agustus 1945, Jepang Umumkan Menyerah pada Sekutu
Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Ledakan bom atom menyebabkan kota Hiroshima dan Nagasaki yang merupakan kota industri militer luluh lantah, sehingga Jepang tidak lagi mampu untuk berperang.
Dalam jurnal Jepang dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia (2007) karya Yasmis, Jepang secara resmi menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945. Kekalahan Jepang diumumkan secara langsung oleh Kaisar Hirohito melalui siaran radio nasional.
Berikut faktor penyebab kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik :
Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik menyebabkan Indonesia mengalami situasi kekosongan kekuasaan. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan dari Jepang dan melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Politik Jepang Menarik Simpati Bangsa Indonesia
Golongan Muda mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera melakukan proklamasi kemerdekaan. Pada tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda menculik Soekarno dan Hatta menuju Rengasdengklok untuk membahas rencana proklamasi kemerdekaan dan mengamankan mereka dari pengaruh Jepang.
Ahmad Subarjo menyusul Soekarno dan Hatta menuju Rengasdengklok karena khawatir dengan keselamatan mereka.
Selanjutnya terjadi perdebatan sengit antara golongan tua dan golongan muda tentang kapan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Perdebatan antara golongan tua dan golongan muda berakhir ketika golongan tua bersedia untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.