KOMPAS.com - North American Free Trade Agreement atau disingkat NAFTA adalah organisasi ekonomi regional di kawasan Amerika Utara.
NAFTA sendiri mulai aktif diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 1994.
NAFTA merupakan gabungan dari negara-negara Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. Adapun tujuan pendiriannya untuk:
Lalu, bagaimana sejarah terbentuknya NAFTA?
Baca juga: Monopoli Perdagangan pada Masa Penjajahan
Latar belakang dibentuknya NFTA bermula ketika Meksiko mengalami krisis ekonomi pada 1980.
Krisis ini terjadi karena Meksiko tidak bisa membayar utang luar negerinya.
Meksiko kemudian berusaha melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan melakukan kerja sama ekonomi multilateral dengan negara-negara di kawasan Amerika Utara, seperti Kanada.
Pada awalnya, Kanada sudah terikat dalam Canada America Free Trade Area (CFTA) yang terbentuk pada 1988 bersama Amerika Serikat.
Namun setelah melihat adanya potensi yang lebih baik, Amerika Serikat dan Kanada sepakat menerima tawaran Meksiko untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalahan ekonomi.
Bagi Amerika Serikat sendiri, NAFTA dapat menjadi peluang untuk memperluas pasar ekspor mereka yang tumbuh ke selatan.
Akhirnya, pada 17 Desember 1992, Presiden Amerika Serikat George H.W Bush menandatangani NAFTA dan disetujui oleh kongres pada 20 November 1993.
NAFTA ditandatangani di tiga kota, yaitu Washington DC (Amerika Serikat), Ottawa (Kanada), dan Mexico City (Meksiko).
Meskipun sudah terbentuk sejak 1992, NAFTA baru mulai benar-benar aktif pada 1 Januari 1994.
Baca juga: Civil Affairs Agreement, Rencana Pendudukan Kembali di Indonesia
NAFTA memiliki tiga komisi, yaitu:
Pada dasarnya, FTC dikelola oleh tiga menteri perdagangan dari ketiga negara anggota