Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ranggawuni Membunuh Tohjaya

Kompas.com - 11/06/2023, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Ranggawuni atau Wisnuwardhana adalah raja Kerajaan Tumapel (Kerajaan Singasari) yang berkuasa sejak 1248 hingga 1268.

Tidak ada informasi pasti mengenai kelahiran raja Singasari ini, tetapi diperkirakan ia wafat pada 1268 M.

Raja yang bergelar Maharaja Sri Jayawisnuwardhana Sang Mapanji Seminingrat Sti Sakala Kalana Kulama Dhumardana Kamaleksana ini tercatat pada masa pemerintahannya telah membunuh Tohjaya.

Tohjaya adalah putra dari Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari dengan selirnya yang bernama Ken Umang.

Lalu, apa alasan Ranggawuni membunuh Tohjaya?

Baca juga: Wisnuwardhana, Penguasa Singasari yang Menurunkan Raja-raja Majapahit

Balas dendam

Pada dasarnya, alasan Ranggawuni membunuh Tohjaya adalah karena ingin balas dendam.

Sebab, Tohjaya telah membunuh Anusapati, yang merupakan ayah dari Ranggawuni sekaligus saudara kandung dari Tohjaya itu sendiri.

Anusapati dibunuh oleh Tohjaya sesaat setelah naik tahta di Tumapel pada 1249.

Belum puas membunuh Anusapati, Tohjaya berniat untuk membunuh kedua saudaranya, Ranggawuni dan Mahisa Cempaka, karena mereka dianggap dapat mengancam tahtanya.

Mahisa Cempaka adalah anak dari Ken Arok, ayah Tohjaya, dari pernikahannya dengan Ken Dedes.

Keinginan membunuh tersebut muncul akibat provokasi dari pembantu Tohjaya yang bernama Pranaraja.

Baca juga: Masa Kejayaan Kerajaan Singasari

Tohjaya kemudian mengutus Lembu Ampal untuk mengeksekusi Ranggawuni dan Mahisa Cempaka, tetapi gagal.

Sebab, mereka berdua dilindungi oleh pegawai istana yang bernama Panji Patipati.

Lembu Ampal bahkan pada akhirnya lebih memilih untuk berpindah kubu mendukung Ranggawuni dan Panji Patipati.

Setelah itu, Lembu Ampal menggalang para perwira Tumapel untuk memberontak kepada Tohjaya.

Pemberontakan ini dipimpin langsung oleh Ranggawuni dan Mahisa Cempaka yang membuat Tohjaya meninggal dalam pelariannya di Desa Katang Lumbang akibat tertusuk tombak.

Setelah pemberontakan ini berakhir, Ranggawuni naik tahta memimpin Singasari, sementara Mahisa Cempaka menjadi Ratu Angabhaya bergelar Narasinghamurti.

Ranggawuni memerintah sejak 1248 hingga 1268.

 

Referensi:

  • Wijayanti, Titik. (2021). Wawasan Kebangsaan: Marketing, Politik Identitas, Personal Branding, Sejarah Nusantara, Jejak yang Tertinggal. Yogyakarta: Alinea Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com