Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2023, 08:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Ibnu Thufail adalah seorang penulis dan filsuf Muslim dari Andalusia, Spanyol.

Ia aktif berkarya pada abad ke-12, ketika Spanyol diperintah oleh Dinasti Muwahhidun.

Selain dikenal sebagai cendekiawan yang menguasai beberapa disiplin ilmu, Ibnu Thufail juga bekerja sebagai pejabat istana.

Berikut biografi Ibnu Thufail dan pemikirannya.

Baca juga: Ibnu al-Nafis, Bapak Fisiologi Peredaran Darah

Seorang cendekiawan dan pejabat

Ibnu Thufail lahir di Andalusia, Spanyol, pada 1105, dengan nama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Muhammad bin Tufayl al-Qaysiyy al-Andalusiyy.

Ibnu Thufail tumbuh dengan mendalami beberapa disiplin ilmu, seperti filsafat, teologi Islam, kedokteran, dan astronomi.

Ia memulai karier sebagai dokter praktik di Granada.

Pada perkembangannya, Ibnu Thufail juga menjadi sekretaris beberapa pemimpin, termasuk penguasa Ceuta, Tangier, Granada, dan menjadi wazir (penasihat atau menteri) serta dokter untuk Khalifah Abu Yaqub Yusuf dari Dinasti Muwahhidun.

Tidak banyak diketahui kehidupan Ibnu Thufail sebagai pegawai pemerintahan Dinasti Muwahhidun.

Yang pasti, ia meninggal di Maroko pada 1185, dalam usia sekitar 80 tahun.

Baca juga: Ibnu Rusyd, Cendekiawan Muslim yang Dituduh Sesat

Apa saja penemuan Ibnu Thufail?

Pendalaman ilmu filsafat oleh Ibnu Thufail banyak didorong oleh Khalifah AbuYaqub, yang memintanya untuk menguraikan buku-buku Aristoteles.

Ibnu Thufail merupakan kritikus, sekaligus orang yang mengkaji banyak karya Ibnu Bajjah, filsuf yang pernah menjadi wazir Dinasti Murabithun.

Pemikiran filsafat Ibnu Thufail adalah perpaduan antara rasionalitas dan mistisme, yang terlihat jelas pada karya fenomenalnya yang berjudul Hayy bin Yaqzan.

Karya tersebut merupakan sebuah novel filosofis fiktif, yang berisi intisari pikiran-pikiran filsafat Ibnu Thufail dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Ibnu Thufail juga memiliki sejumlah karya di bidang kedokteran, metafisika, dan astronomi, yang sayangnya banyak yang hilang.

Sebagai seorang dokter, Ibnu Thufail berkontribusi pada pengembangan awal ilmu bedah dan otopsi.

Di bidang astronomi, karyanya pun sangat penting karena berani menjungkirbalikkan gagasan Ptolemeus tentang astronomi.

Banyak astronom dan cendekiawan yang kemudian mengembangkan pemikiran serta menggunakan karya Ibnu Bajjah sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

 

Referensi:

  • Arifin, Yanuar. (2018). Pemikiran Emas Para Tokoh Pendidikan Islam. Yogyakarta: IRCiSoD.
  • Zaprulkhan. (2019). Pengantar Filsafat Islam. Yogyakarta: IRCiSoD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com