Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boven Digoel, Pengasingan yang Sangat Ditakuti

Kompas.com - 26/05/2023, 01:45 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Di Boven Digoel juga terdapat pengadilan yang terdiri dari jaksa, panitera, dan para wedana yang diperbantukan.

Baca juga: Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke 36

Kamp Boven Digoel Ditutup

Pada tahun 1930-an, nama Boven Digoel menjadi perbincangan oleh kalangan pemerintah Hindia Belanda yang dipengaruhi oleh situasi politik internasional kala itu.

Ketidakstabilan kondisi politik internasional pada masa kegentingan Perang Dunia II membuat Belanda membebaskan sekitar 119 tahanan politik pada 1938.

Hal ini didasari ketakutan Belanda bilamana kondisi sudah tak terkendali, dapat menjadi bumerang bagi mereka.

Ketika Jepang menguasai Indonesia tahun 1943, Belanda secara resmi menutup Boven Digoel dan memindahkan tahanannya ke Australia sebagai basis mereka setelah takluk dari Jepang.

Keputusan ini juga didasarkan atas ketakutan Belanda apabila internir tersebut dibebaskan oleh Jepang maka bisa jadi mereka berbalik menyerang Belanda.

Baca juga: Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

 

Referensi:

  • Inna Mirawati. (1990). Inventaris Arsip Boven Digoel 1927-1924 & 1954. Arsip Nasional Republik Indonesia.
  • Handoko, S. T. (2016). Boven Digoel dalam Panggung Sejarah Indonesia: Dari Pergerakan Nasional hingga Otonomi Khusus Papua. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 81-92.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com