KOMPAS.com - Cerebral palsy adalah gangguan pada otak yang membuat seseorang terkendala pada otot gerak dan koordinasi tubuh.
Orang yang memiliki cerebral palsy disebut penyandang cerebral palsy.
Di dalam khazanah pemahaman Indonesia, penyandang cerebral palsy disebut Orang Berkebutuhan Khusus (OBK).
Apabila penyandang cerebral palsy masih berusia anak-anak, penyandang disebut sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Cerebral palsy
Laman sumber bacaan dari tribunnews.com edisi 6 Oktober 2021, memberikan informasi berkenaan dengan riwayat cerebral palsy.
Temuan fakta sejarah menyebut bahwa cerebral palsy sudah ada sejak abad 15 Sebelum Masehi (SM).
Adalah mumi Siptah yang menunjukkan eksistensi cerebral palsy ini.
Siptah adalah seorang Firaun Mesir yang memerintah dalam kurun waktu 1196 SM - 1190 SM.
Siptah wafat dalam usia 20 tahun.
Penelitian sejarah modern tentang cerebral palsy, kemudian, dimulai pada 1800-an oleh Doktor William John Little.
Sementara itu, pengobatan modern cerebral palasy dipelopori oleh Sir William Osler.
Dunia memperingati Hari Cerebral Palsy setiap 6 Oktober.
Penelitian di masa modern menunjukkan bahwa penyandang cerebral palsy dalam perkembangannya ternyata memiliki kemampuan untuk melukis, memainkan alat musik, hingga menulis, bahkan membuat puisi.
Informasi terkini menunjukkan bahwa seorang penyandang cerebral palsy, Teresa Olivia Purba, menggelar peluncuran buku dan pameran lukisannya di Jakarta sejak Jumat (19/5/2023).