Bentrokan antara aparat dan mahasiswa pun tak terhindarkan. Setidaknya 45 toko rusak, namun belum ada kasi penjarahan.
Aksi penjarahan baru terjadi pada tanggal 14 Mei 1998 di lokasi yang sama dan beberapa lokasi pertokoan lain di Palembang.
Di Jalan Sudirman, para massa perusuh merusak dan menjarah toko-toko di sekitar lokasi.
Hal serupa juga terjadi di Pasar 16 Ilir, Pasar Tengkuruk, Pasar Pulau Mas, dan beberapa tempat lainnya. Mereka mengambil barang-barang elektronik, sembako, dan juga pakaian.
Menurut laporan dari harian Sriwijaya Pos, terdapat sekitar 300 orang ditangkap atas keterlibatannya dalam aksi penjarahan dan perusakan yang dilakukan orang dewasa hingga anak-anak.
Aksi kriminalitas ini kemudian berlanjut lagi di hari berikutnya yang menyasar komplek pertokoan yang lebih kecil milik Tionghoa bahkan pribumi.
Baca juga: Tragedi Kerusuhan Mei 1998, Kisah Pilu Maria Sanu...
Lokasi penjarahan pada tanggal 15 Mei ini di antaranya Pasar 7 Ulu, Pasar 10 Ulu, Pasar Lemabang, Pasar Plaju.
Para perusuh juga menyerang beberapa orang. Salah satunya seorang konglomerat keturunan Tionghoa bernama Amin Mulia yang dijarah rumahnya oleh para pelaku.
Menurut temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998, di Palembang juga terdapat aksi pemerkosaan massal.
Dalam aksi kerusuhan Mei 1998 di Palembang, terdapat dua subyek pelaku, yaitu dari kalangan mahasiswa dan kalangan masyarakat biasa.
Meskipun dalam kabar-kabar yang dihimpun banyak memuat rakyat di luar mahasiswa sebagai pelaku penjarahan, mahasiswa juga diyakini mempengaruhi pecahnya kerusuhan.
Melalui berbagai tindakan anarkis dan provokasi dari oknum, mahasiswa juga disebut memancing keterlibatan masyarakat dalam aksi kerusuhan.
Baca juga: Kronologi Kerusuhan Mei 1998
Kedua subjek ini sama-sama berkontribusi dalam melahirkan kerusuhan hebat di Palembang yang tercermin dari data dampak kerusuhan di bawah ini.
Menurut data dari polda Sumsel, terdapat 179 toko dan 109 rumah yang rusak, kemudian ada 11 motor dan 15 mobil terbakar, serta total 195 kerusakan fasilitas umum.
Baca juga: Peran Mahasiswa dalam Peristiwa Reformasi 1998
Referensi: