Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Perjuangan Sarekat Islam

Kompas.com - 05/05/2023, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Sarekat Islam yang awalnya bernama Sarekat Dagang Islam adalah organisasi yang didirikan sebagai tempat perkumpulan dan pergerakan bagi para pedagang Muslim pribumi.

Di samping itu, Sarekat Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi ini juga menjadi salah satu organisasi pergerakan nasional yang teguh dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat pribumi.

Lalu, bagaimana bentuk perjuangan Sarekat Islam?

Baca juga: Sarekat Islam: Latar Belakang, Perkembangan, dan Perpecahan

Bentuk perjuangan Sarekat Islam

Bentuk perjuangan yang dilakukan oleh Sarekat Islam adalah non-kooperatif.

Adapun yang dimaksud dengan non-kooperatif adalah perjuangan yang sifatnya radikal atau keras dan tidak bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintah penjajah.

Pendiri dari Sarekat Islam, yaitu Haji Samanhudi, sangat menentang adanya praktik kolonialisme di Indonesia.

Samanhudi mendirikan Sarekat Islam dengan tujuan menggalang kerja sama antara pedagang Islam demi memajukan peradaban pedagang Islam pribumi.

Oleh sebab itu, Samanhudi sangat ingin meruntuhkan dominasi para pedagang etnis China di sektor perekonomian Indonesia.

Dalam perjuangannya, Sarekat Islam menjadi organisasi yang sangat menentang segala bentuk ketidakadilan dalam sistem kolonialisme di Indonesia.

Dari penjelasan ini dapat dirangkum tujuan dari berdirinya Sarekat Islam, yaitu:

  • Mengembangkan jiwa dagang dan kesejahteraan masyarakat pribumi.
  • Mengembangkan pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat pribumi.
  • Memperbaiki citra Islam di kalangan masyarakat luas.
  • Membantu kesulitan yang dialami anggota dalam sektor ekonomi.
  • Mengembangkan eksistensi agama Islam di Indonesia.

Baca juga: Mengapa Sarekat Dagang Islam Diubah Menjadi Sarekat Islam?

Cita-cita Sarekat Islam ini pun berhasil mendapat simpati masyarakat pribumi dan berkembang hingga ke desa-desa pedalaman.

Rakyat pedesaan menganggap Sarekat Islam adalah wadah dalam perjuangan melawan struktur kekuasaan lokal.

Pada 1912, Sarekat Islam pun berhasil berkembang pesat. Keanggotaan Sarekat Islam tidak hanya berasal dari Jawa, tetapi meluas hingga ke pulau Sumatera, Sulawesi, dan Maluku.

Namun, pada 1914, beberapa anggota Sarekat Islam mendapat pengaruh ideologi komunis dari tokoh Indische Social Democratische Vereniging (ISDV) bernama Henk Sneevliet.

Anggota-anggota Sarekat Islam, seperti Semaun, Darsono, Alimin, dan Tan Malaka, berusaha mengubah perjuangan organisasi ini ke arah yang lebih radikal sesuai dengan semangat komunisme.

Akan tetapi, upaya merekamendapat perlawanan dari golongan Islam konservatif, seperti Kartosuwiryo, Agus Salim, dan Abdoel Moeis.

Pada akhirnya, Sarekat Islam pecah menjadi dua bagian, yaitu Sarekat Islam Merah yang dipimpin oleh Semaun dan Sarekat Islam Putih yang dipimpin Tjokroaminoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com