KOMPAS.com - Dalam agama Islam, ada beberapa sifat hati yang bisa membawa kepada kebinasaan diri.
Salah satunya adalah sifat hasad. Bahkan, hasad disebut-sebut sebagai masalah yang dapat memberi dampak luar biasa bagi lingkungan, kehidupan diri, dan masyarakat.
Lantas, apa arti hasad dalam agama Islam?
Baca juga: Masuknya Agama Islam ke Indonesia Berdasarkan Temuan Batu Nisan Kuno
Hasad adalah berdusta, menggunjing, berupaya dengan segala cara mengganjal dan mencelakakan secara fisik orang yang didengkinya.
Hasad tidak terpisah dari ujub dan sombong. Orang yang sombong, merendahkan, dan menghina saudaranya menjadi salah satu faktor timbulnya hasad dalam dirinya.
Orang-orang yang sudah memiliki sifat hasad, biasanya mengharapkan kenikmatan orang lain sirna secepat mungkin.
Sebab, orang yang bersifat hasad merasa dengki melihat kebaikan itu dinikmati oleh orang yang menurutnya tidak pantas.
Mereka tidak percaya orang yang lebih rendah darinya dapat menyamainya dalam masalah agama atau dunia.
Pada umumnya, hasad timbul antara kerabat dekat, tetangga, atau para pekerja yang seprofesi.
Seburuk-buruknya hasad adalah orang memiliki jiwa kikir dan tidak senang dengan kebahagiaan orang lain.
Oleh sebab itu, seseorang yang hasad tidak mendengki karena permusuhan atau hasrat mengejar kedudukan, melainkan merasa gundah lantaran melihat orang lain mendapat nikmat dari Allah.
Baca juga: Peranan Kerajaan Islam dalam Proses Islamisasi di Indonesia
Berikut ini ciri-ciri perilaku hasad:
Baca juga: Alam Barzah, Sekat antara Alam Dunia dan Akhirat
Referensi: