Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Penting Sunan Kalijaga dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Kompas.com - 04/04/2023, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh Wali Songo yang berasal dari Tuban, Jawa Timur, pada pertengahan abad ke-15.

Sebagai salah seorang Wali Songo, sudah menjadi tugas dan kewajiban Sunan Kalijaga untuk menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.

Lantas, apa peran penting Sunan Kalijaga dalam mengembangkan agama Islam di Indonesia?

Baca juga: Metode Dakwah Sunan Kalijaga

Berdakwah lewat seni wayang

Wayang adalah seni pertunjukan tradisional asal Indonesia yang berasal dan berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali.

Pada zaman Majapahit, pertunjukan wayang masih berkaitan dengan kegiatan keagamaan Hindu-Buddha dan menjadi sarana komunikasi yang efektif dengan masyarakat.

Oleh sebab itu, Sunan Kalijaga memilih untuk berdakwah melalui pendekatan seni dan kearifan lokal.

Seiring berjalannya waktu, Sunan Kalijaga bersama dengan para Wali Songo lainnya mereformasi seni pertunjukan wayang berdasarkan aturan yang sudah disepakati bersama.

Adapun aturan tersebut adalah:

  • Seni wayang perlu diteruskan dengan perubahan-perubahan sesuai zaman.
  • Bentuk wayang yang seperti arca harus diubah.
  • Cerita wayang harus berisi tentang keimanan, ibadah, akhlak, dan sopan santun.
  • Pagelaran wayang diselenggarakan dengan tata cara sopan santun jauh dari maksiat.

Baca juga: 9 Wali Songo dan Strategi Dakwahnya

Menjadikan tembang sebagai media dakwah

Selain kesenian wayang, Sunan Kalijaga juga menjadikan tembang atau puisi tradisional Jawa sebagai media dakwah.

Beberapa tembang yang cukup dikenal oleh masyarakat Jawa adalah Rumeksa Ing Wengi dan tembang Lir-Ilir yang memuat ajaran spiritual.

Upacara-upacara tradisional sendiri tidak ada yang diubah, dihilangkan, atau dilarang oleh Sunan Kalijaga.

Akan tetapi, maknanya perlahan-lahan diubah dan diberi nilai-nilai Islam.

Salah satu contohnya adalah tradisi kenduri, yaitu jamuan makan untuk memperingati sebuah peristiwa atau selamatan.

Sunan Kalijaga tidak melarang pengadaan tradisi kenduri, tetapi ia mengganti puji-puji atau mantra-mantra yang dibaca dengan doa atau bacaan dari kitab suci Al-Quran.

Metode dakwah yang dilakukan Sunan Kalijaga, yakni mengawinkan ajaran Islam dengan tradisi lama masyarakat membuat rakyat Jawa tidak menolak.

Justru mereka jauh lebih mudah untuk didekati.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com