KOMPAS.com - Manusia dan sejarah memiliki keterkaitan sangat erat.
Tanpa sejarah, eksistensi manusia sebagai makhluk hidup yang tinggal dan menetap patut dipertanyakan. Sebaliknya, tanpa manusia, sejarah menjadi kosong.
Lantas, bagaimana posisi manusia dalam sejarah?
Baca juga: Mengapa Peristiwa Sejarah Disebut Suatu Proses Berkelanjutan?
Manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek sekaligus objek.
Sejarawan Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang sudah barang tentu disusun oleh komponen-komponen tindakan manusia berupa yang dipikirkan, dilakukan, dan diucapkan.
Dengan kata lain, sejarah adalah bidang yang mempelajari tentang apa yang dilakukan, dipikirkan, dan diucapkan manusia di masa lalu.
Baca juga: Konsep Perubahan dalam Sejarah
Posisi manusia dalam sejarah dapat mencakup manusia sebagai subjek dan manusia sebagai objek sejarah.
Manusia sebagai subjek berarti manusia sebagai pelaku sejarah, saksi sejarah, dan penggerak yang menentukan arus kesejarahan.
Di saat yang sama, sejarah terdiri dari kejadian-kejadian yang memiliki manusia sebagai objeknya.
Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan sasaran yang dikaji oleh subjek.
Manusia dan sejarah merupakan kesatuan dengan manusia sebagai subjek dan objek sejarah.
Apabila manusia dipisahkan dari sejarah, maka tidak dapat disebut manusia, hanya makhluk biasa.
Itulah mengapa manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek dan objek.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.