Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Sidang Isbat Pertama Kali Dilaksanakan di Indonesia?

Kompas.com - 21/03/2023, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sidang isbat adalah sidang penetapan dalil syar'i di hadapan hakim dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi.

Selain itu, sidang isbat juga bisa dilakukan ketika ada penuntut yang meminta haknya atau mencegah terjadinya penolakan terhadap hak tersebut.

Apabila tuntutannya dipenuhi sesuai ketetapan syar'i, maka hakim dapat mengabulkan hak dan tuntutannya.

Lebih lanjut, di Indonesia, sidang isbat juga kerap dikaitkan dengan penetapan datangnya bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha.

Baca juga: Kapan Pertama Kali Disyariatkan Puasa Ramadhan?

Kapan sidang isbat pertama kali terlaksana?

Sidang isbat pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada 1950 silam.

Pada tahun itu, proses sidang isbat masih berdasarkan pada fatwa ulama tentang hak dan tanggung jawab negara mengenai penentuan hari-hari besar, seperti puasa dan Idul Fitri.

Kemudian pada 1972, pemerintah membentuk Badan Hisab Rukyat (BHR) yang dikelola langsung oleh Kementerian Agama.

BHR terdiri dari beberapa ahli, ulama, dan ahli astronomi. Tugas mereka adalah untuk memberikan informasi dan data kepada Kementerian Agama tentang awal bulan Ramadhan, Syawal, serta Dzulhijjah.

Biasanya, sidang isbat diadakan satu hari sebelum hari yang diperkirakan pada awal bulan yang dimaksud.

Dalam sidang ini, hadir beberapa ulama, tokoh, dan organisasi masyarakat Tanah Air.

Ada tiga tahap pelaksanaan sidang isbat, yaitu:

  1. Tahap pemaparan posisi hilal.
  2. Sidang penetapan awal bulan Ramadhan/Idul Fitri atau Idul Adha, biasanya dilakukan setelah selesai sholat maghrib.
  3. Telekonferensi pers, penyampaian informasi hasil sidang isbat kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga: Sejarah Puasa Ramadan

Kontroversi

Pelaksanaan sidang isbat sempat menuai kontroversi. Sebab, berbagai organisasi dan aliran tertentu biasanya memiliki cara perhitungan atau penetapan berbeda-beda, sehingga meyakini perayaan hari suci berbeda dengan yang ditetapkan dalam sidang isbat.

Perbedaan inilah yang menyebabkan adanya perbedaan pelaksanaan hari pertama puasa, salat Idul Fitri, dan salat Idul Adha.

 

Referensi:

  • Isfihani, H. (2023). Penyatuan Kalender Hijriah di Indonesia. Klaten: Lakeisha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com