Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Odaeyang, Antek Sekte Keselamatan yang Dikorbankan?

Kompas.com - 18/03/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber AP News

Pada 26 Agustus, polisi menerima perintah penggeledahan dan menemukan Park Soon Ja memiliki pinjaman sebesar 8 miliar won.

Selain itu, 10 miliar won yang dikumpulkan dari sekitar 220 kreditornya juga tidak diketahui keberadaannya.

Polisi kemudian menetapkan Park Soon Ja sebagai tersangka penipuan dan penggelapan uang skala besar.

Baca juga: Sejarah Islam di Korea

Karena kasus tersebut, polisi menyimpulkan tewasnya 32 orang di loteng pabrik disebabkan oleh Park Soon Ja, yang tidak lagi bisa menangani situasi dan memilih bunuh diri.

Selain itu, 31 orang yang bunuh diri bersama Park Soon Ja adalah anggota kunci Odaeyang, yang bertugas mengumpulkan uang dari keluarga dan orang-orang terdekat mereka.

Akan tetapi, kesimpulan itu tetap tidak menjawab ke mana perginya uang yang digelapkan Park Soon Ja.

Beberapa temuan di tempat kejadian perkara (TKP) justru mengindikasikan bahwa Park Soon Ja hanya bagian kecil dari misteri yang lebih besar.

Odaeyang diduga sebagai sempalan Sekte Keselamatan, yang dimanfaatkan Yoo Byung Eun untuk mencari pinjaman.

Baca juga: Sejarah Singkat Lahirnya Republik Korea

Keterkaitan Odaeyang dan Sekte Keselamatan

Selama penyelidikan, polisi mengantongi satu nama yang sangat mungkin membantu melacak pinjaman dan pengeluaran perusahaan Odaeyang Trading.

Orang tersebut adalah Roh Sun Ho, manajer Odaeyang Trading. Akan tetapi, ia menghilang begitu saja.

Pada 1988, Komite Khusus Majelis Nasional Kelima menyelidiki ulang kasus bunuh diri massal Odaeyang.

Penyelidikan ulang dilakukan karena sejumlah pihak menilai pihak kepolisian menyimpulkan demikian karena ingin kasus ini cepat selesai.

Pasalnya, apabila kasus Odaeyang terbukti sebagai pembunuhan yang disamarkan sebagai kasus bunuh diri, penyelidikannya akan lebih rumit dan membutuhkan waktu lama untuk menemukan pihak ketiga yang sebenarnya menjadi dalang pembunuhan 32 orang tersebut.

Petunjuk sangat penting baru didapatkan pada 11 Juli 1991, ketika enam orang karyawan Odaeyang mendatangi pihak kepolisian.

Baca juga: Daftar Dinasti yang Pernah Berkuasa di Korea

Mereka mengaku telah membunuh Roh Sun Ho, yang selama ini dicari polisi.

Roh Sun Ho dibunuh setelah menyadari Odaeyang terlilit utang miliaran won dan berencana akan keluar.

Enam pelaku tersebut juga mengaku sebagai anggota Sekte Keselamatan yang didirikan oleh Yoo Byung Eun.

Meski Sekte Keselamatan mengelak bahwa enam orang tersebut anggotanya, keterangan mereka sesuai dengan beberapa temuan di TKP.

Dari TKP, polisi pernah menemukan kertas yang berisi tulisan "Samwoo juga kesulitan", dan buku khotbah Yoo Byung Eun.

Samwoo adalah perusahaan dagang yang didirikan oleh Yoo Byung Eun, yang saat itu berada di ambang kebangkrutan.

Baca juga: Isi Perjanjian Gencatan Senjata Korea

Setelah ditelusuri, ditemukan bukti transfer uang antara Park Soon Ja dengan Song Jae Hwa dari Samwoo.

Temuan-temuan tersebut memunculkan kecurigaan bahwa Park Soon Ja adalah salah satu anggota Sekte Keselamatan yang ditugaskan Yoo Byung Eun menggalang dana untuk menyelamatkan Samwoo.

Park Soon Ja berpura-pura sebagai pemimpin sekte Odaeyang agar mendapatkan pengikut yang bisa disuruh untuk menggalang dana dengan mencari pinjaman.

Yoo Byung Eun sempat dipanggil pihak kepolisian untuk menyelidiki dugaan keterlibatannya dengan kasus bunuh diri massal Odaeyang.

Akan tetapi, pengadilan tidak memiliki cukup bukti mengenai hubungan Park Soon Ja dengan Yoo Byung Eun.

Yoo Byung Eun pun dilepaskan dan tewasnya 32 orang di loteng pabrik tetap disebut sebagai kasus bunuh diri massal Odaeyang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com