Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolonel Ismael Lengah, Pendiri Dewan Banteng

Kompas.com - 15/03/2023, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dewan Banteng adalah cikal bakal dari Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Dewan Banteng dibentuk pada 20 Desember 1956 dan diketuai oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein.

Adapun tujuan dibentuknya Dewan Banteng adalah membangun daerah yang dianggap tertinggal dibanding pembangunan di Pulau Jawa.

Benar saja, sejak Dewan Banteng dibentuk, kondisi pembangunan daerah lambat laun semakin membaik.

Khususnya pembangunan Sumatera Tengah yang mengalami kemajuan pesat, mulai dari sistem pemerintahan hingga perekonomiannya.

Lalu, di balik keberhasilan tersebut, siapa pendiri Dewan Banteng?

Baca juga: Munculnya Dewan Banteng, Dewan Gajah, dan Dewan Garuda

Ismael Lengah

Ismael Lengah adalah seorang tokoh militer dan pejuang kemerdekaan Indonesia.

Ismael Lengah lahir pada 22 September 1914, di Padang, Sumatera Barat.

Baik sebelum atau sesudah kemerdekaan, Ismael Lengah memang sudah aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ia juga pernah memimpin sebuah rapat rahasia di Padang pada 18 Agustus 1945, yang kemudian berlanjut pada 25 Agustus 1945 dengan mendirikan Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPRI).

Lebih lanjut, pada Januari 1946, Ismael Lengah diangkat menjadi Direktur Sekolah Pendidikan Opsir yang baru didirikan di Bukittinggi.

Pada saat itu, Ismael Lengah masih berpangkat Letnan Kolonel.

Kemudian, pada bulan Juli 1946, Ismael Lengah diangkat menjadi Kepala Seksi Persenjataan Markas Umum Komandemen Sumatera.

Sepuluh tahun kemudian, tahun 1956, Ismael Lengah naik pangkat dari Letnan Kolonel menjadi Kolonel.

Ismael Lengah membentuk Dewan Banteng

Pada 21 September 1956, di Jakarta, para perwira untuk kali pertama saling bertemu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com