KOMPAS.com - Perang Korea merupakan perang saudara antara Republik Demokratik Korea (Korea Utara) dan Republik Korea (Korea Selatan).
Perang Korea berlangsung dari 25 Juni 1950, ketika Korea Utara mengirim pasukannya ke Korea Selatan, hingga 27 Juli 1953.
Kendati demikian, perseteruan ini bukan hanya perkara perang sipil, tetapi termasuk proxy war atau perang proksi.
Mengapa Perang Korea disebut perang proksi?
Baca juga: Perang Korea: Penyebab, Jalannya Pertempuran, Penyelesaian, dan Dampak
Perang proksi adalah sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti, untuk menghindari risiko kehancuran fatal dari perang langsung.
Perang proksi dapat melibatkan dua negara atau aktor non-negara, yang mewakili pihak luar yang tidak terjun langsung di pertempuran.
Dengan kata lain, perang proksi adalah perang terselubung di mana salah satu pihak memanfaatkan pihak ketiga untuk melawan musuh.
Untuk dapat disebut perang proksi, pihak yang berkonflik harus memiliki hubungan langsung dengan pihak luar.
Hubungan tersebut bisa berbentuk pendanaan perang, pelatihan militer, penyediaan senjata, bisa juga pengiriman pasukan dan hal-hal lain yang dibutuhkan sebagai upaya memenangkan pertempuran.
Perang proksi paling banyak terjadi pada masa Perang Dingin (1947-1991), di mana negara-negara komunis yang dipimpin oleh Uni Soviet dan negara-negara anti-komunis yang dipimpin Amerika Serikat (AS), bersaing dalam memperebutkan pengaruh di dunia.
Baca juga: Perang Proksi, Perang Menggunakan Pemain Pengganti
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.