KOMPAS.com - Batu Tigo Luak adalah salah satu peninggalan dari raja-raja Pagaruyung pada zaman dulu.
Batu Tigo Luak yang asal namanya Luhak Nan Tigo di Minangkabau ini dulunya menjadi salah satu bukti asal-usul nama dari daerah Pariangan Tigo Luak.
Maksud dari Tigo Luhak adalah tiga pemimpin, yaitu Datuak Parpatiah Nan Sabatang kapalo arak ka Luhak Tanah Data, Datuak Katumangguangan kapalo arak ka Luhak Agam, dan Datuak Sri Maharajo Dijaro (pemimpin Luhak Lima Puluh Kota).
Baca juga: Prasasti Batu Kura-Kura, Bukti Kedudukan Raja Adityawarman
Selain menjadi bukti penamaan Pariangan, Batu Tigo Luak ini juga disebut-sebut dulunya dijadikan tempat pemujaan para leluhur.
Siapa pun yang ingin berdoa meminta permohonan, baik doa untuk kesembuhan atau menolak bala agar kampung mereka aman dari segala penyakit akan berdoa di Batu Tigo Luhak.
Selain itu, konon dulu para putra dan putri raja juga memanfaatkan air dari dalam Batu Luhak Nan Tigo ini untuk mandi.
Berdasarkan dari fakta budayanya, fungsi mitos dari Batu Tigo Luak adalah untuk mendeskripsikan kondisi sosial budaya masyarakat pada masa lampau.
Konteks ini maksudnya adalah kepercayaan masyarakat Pariangan pada zaman dulu dalam memaknai sebuah batu.
Mengingat sebelum mengenal adanya agama, masyarakat di Indonesia lebih dulu menganut sistem kepercayaan, yaitu animisme dan dinamisme.
Baca juga: Kepercayaan Animisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya
Animisme adalah kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda, seperti pohon, batu, sungai, gunung, dan sejenisnya.
Sementara itu, dinamisme adalah kepercayaan nenek moyang yang menjelaskan bahwa setiap benda memiliki roh yang wajib dihormati oleh siapa pun.
Saat ini, bagi setiap pengunjung yang ingin melihat Batu Tigo Luak harus terlebih dulu mengucapkan salam.
Konon, apabila hal itu tidak dilakukan maka setiap pengunjung yang datang bisa sakit, bahkan hingga hilang ingatan.
Selain itu, para pengunjung juga dilarang berkata kasar atau melakukan berbagai tindakan yang tidak seharusnya, seperti buang air kecil sembarangan atau meludah.
Referensi:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.