Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Ligor, Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Thailand

Kompas.com - 07/02/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Prasasti Ligor merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di Ligor (sekarang Nakhon Si Thammarat), wilayah Thailand bagian selatan.

Prasasti ini menjadi bukti bahwa Raja Kerajaan Sriwijaya menjalin persahabatan dengan penguasa di Thailand Selatan.

Prasasti Ligor terbuat dari batu berbentuk persegi panjang yang ujungnya memiliki tonjolan di bagian tengah.

Dua sisi prasasti ini, yang disebut sisi A dan sisi B, terpahat tulisan yang menyebutkan tentang Kerajaan Sriwijaya dan Wangsa Syailendra.

Lantas apa isi dari Prasasti Ligor?

Baca juga: Prasasti Tanjore, Bukti Takluknya Kerajaan Sriwijaya oleh Raja Chola

Isi Prasasti Ligor A

Bagian depan Prasasti Ligor atau disebut sisi A memuat angka tahun 697 Saka atau 775 Masehi.

Pada sisi A, terdapat 29 baris tulisan dari raja Sriwijaya yang tidak disebutkan namanya.

Raja tersebut mendirikan bangunan suci Buddha bernama Trisamaya Caitya untuk persembahan kepada Padmapani, Sakyamuni, dan Wajrapani.

Melansir laman Kemdikbud, pendirian Trisamaya Caitya adalah tanda persahabatan raja Sriwijaya dengan penguasa Ligor saat itu.

Baca juga: Pengaruh Kehidupan Maritim Sriwijaya terhadap Perkembangan Agama Buddha

Isi Prasasti Ligor B

Prasasti Ligor sisi B merupakan prasasti yang tidak selesai dan hanya memuat empat baris isi.

Isinya menyebutkan tentang raja bernama Wisnu yang bergelar Sri Maharaja dari Wangsa Syailendra dan dipuji sebagai Sesavvarimadavimathana (pembunuh musuh yang sombong tanpa meninggalkan sisa).

Boechari pernah mengemukakan dugaan bahwa raja bernama Wisnu yang dimaksud dalam Prasasti Ligor B adalah Balaputradewa, raja Sriwijaya yang mengaku sebagai keturunan raja Jawa dari Wangsa Syailendra.

Balaputradewa adalah raja keturunan Wangsa Syailendra pertama yang menduduki takhta Sriwijaya pada pertengahan abad ke-9.

Diperkirakan, Balaputradewa memerintahkan penulisan Prasasti Ligor B sekitar 75 tahun setelah Prasasti Ligor A, atau pada tahun 850.

Kemungkinan Prasasti Ligor B dikeluarkan untuk memeringati pembangunan Trisamaya Caitya oleh kakek Balaputradewa dari pihak ibu, yang tidak lain adalah Dharmasetu, raja Sriwijaya yang berkuasa pada paruh kedua abad ke-8.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com