Rabi'ah pun menjawab bahwa ia ingin membakar surga dan menyiram neraka.
Orang-orang yang mendengar jawaban Rabi'ah pun semakin kebingungan.
Menurut Rabi'ah, harapan akan surga dan ketakutan akan api neraka inilah yang membuat umat Islam menjadi semakin jauh dari cinta dan kasih kepada Allah SWT.
Oleh sebab itu, Rabi'ah ingin membakar surga supaya sirna segala harapan akan surga.
Lalu, ia juga ingin menyiram api neraka supaya lenyap segala rasa takut umat Islam terhadap panasnya api neraka.
Setelah kedua hal itu dilakukan, mungkin umat Islam akan menjadi lebih cinta kepada Allah karena cinta itu sendiri, tanpa ada pengharapan terhadap surga dan ketakutan terhadap api neraka.
Sekembalinya Rabi'ah dari Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, kesehatan sang sufi perempuan ini mulai menurun.
Rabi'ah diperkirakan meninggal dunia di usia 83 tahun pada 1801.
Jasadnya dikebumikan di Bashrah, Irak.
Referensi: