Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Penyatuan Kerajaan Melayu dengan Kerajaan Sriwijaya

Kompas.com - 27/01/2023, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha yang didirikan pada abad ke-7 oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa.

Kerajaan Sriwijaya terletak di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.

Pada masa itu, Kerajaan Sriwijaya tumbuh menjadi salah satu kerajaan besar di Nusantara.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya menyebar hingga hampir ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga ke Singapura, Malaysia, dan Thailand Selatan.

Bahkan, Kerajaan Sriwijaya berhasil menyatukan Kerajaan Melayu di dalam kekuasaannya.

Lantas, bagaimana proses penyatuan Kerajaan Melayu dengan Kerajaan Sriwijaya?

Baca juga: 3 Faktor Utama Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya menaklukkan Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu adalah salah satu kerajaan Nusantara yang pernah berdiri di pantai Sumatera Timur.

Menurut berita Tiongkok, Kerajaan Melayu berdiri sekitar abad ke-7, yang berpusat di Minanga.

Kata Melayu  berasal dari kata Malaya yang dalam bahasa Sansekerta berarti bukit.

Berdasarkan catatan I-Tsing, Kerajaan Melayu terletak di tengah pelayaran antara Kerajaan Sriwijaya dan Kedah.

Lebih lanjut, dari berita T'ang-Hui-Yao yang disusun oleh Wang p'u, Kerajaan Melayu kali pertama mengirimkan utusan ke Tiongkok pada 645 Masehi.

Awalnya, Kerajaan Melayu berkuasa atas perdagangan di Selat Malaka.

Namun, setelah Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar 670 M, Melayu tidak lagi mengirimkan utusannya ke Tiongkok.

Hal ini disebabkan pada 685 M, Kerajaan Melayu berhasil ditaklukkan oleh Sriwijaya dan menjadi wilayah kekuasaan kerajaan bercorak Buddha tersebut.

Dengan demikian, proses penyatuan Kerajaan Melayu dan Kerajaan Sriwijaya dapat terjadi setelah Sriwijaya berhasil menaklukkan Melayu menjadi salah satu wilayah kekuasaannya.

Tidak hanya itu, kekuatan Sriwijaya juga berhasil menaklukkan wilayah-wilayah lain di Nusantara, seperti Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka, Belitung, Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan.

Baca juga: Fungsi Bahasa Melayu pada Zaman Kerajaan Sriwijaya

Keberhasilan Kerajaan Sriwijaya tidak hanya berhenti di bidang politik, tetapi juga maritim dengan dikuasainya jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda, dan Semenanjung Malaya.

Sayangnya, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran setelah mendapat serangan besar-besaran yang dilakukan Raja Rajendra Coladewa dari Kerajaan Cola pada abad ke-11.

Pada akhirnya, Kerajaan Sriwijaya benar-benar runtuh akibat serangan Kerajaan Majapahit dari Jawa sekitar akhir abad ke-14.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com