Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lampion, Membawa Banyak Pesan Budaya

Kompas.com - 20/01/2023, 17:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Lampion adalah sejenis lampu yang menjadi ciri khas kebudayaan China.

Sejak muncul di zaman Dinasti Xi Han pada abad ke-3 Masehi, lampion beranjak fungsinya dari sekadar alat penerangan di malam hari.

Dalam sumber bacaan di laman Kompas.com edisi 19 Januari 2023, terdapat informasi bahwa lampion membawa banyak pesan budaya.

Baca juga: Jadwal Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Solo, Kerlip Lampion hingga Pesta Kembang Api

Lampion adalah penanda pergantian tahun baru China yakni Imlek.

Lampion menghiasi rumah-rumah warga bahkan berbagai tempat di kota-kota sebagai penanda hadirnya Imlek.

Lampion adalah simbol harapan untuk kehidupan lebih baik dan lebih sejahtera yang menjadi doa setiap Imlek.

Pedagang pernak-pernik khas Imlek di Pecinan, Glodok, Jakarta Barat ramai dikunjungi pembeli, Rabu (18/1/2023). Warga berburu berbagai kebutuhan Imlek termasuk amplop, lampion, patung, sampai tanaman hias palsu. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Pedagang pernak-pernik khas Imlek di Pecinan, Glodok, Jakarta Barat ramai dikunjungi pembeli, Rabu (18/1/2023). Warga berburu berbagai kebutuhan Imlek termasuk amplop, lampion, patung, sampai tanaman hias palsu.

Lampion

Vihara Boen Hay Bio di Tangsel sudah dipersiapkan sedemikian rupa untuk menyambut perayaan imlek. Hal itu diungkapkan Ketua Perkumpulan Boen Hay Bio Vihara Karuna Jala, Tatang Yong Fendy (65) saat ditemui Rabu (18/1/2023).   KOMPAS.com/ANNISA RAMADANI SIREGAR Vihara Boen Hay Bio di Tangsel sudah dipersiapkan sedemikian rupa untuk menyambut perayaan imlek. Hal itu diungkapkan Ketua Perkumpulan Boen Hay Bio Vihara Karuna Jala, Tatang Yong Fendy (65) saat ditemui Rabu (18/1/2023).

Dalam perjalanan sejarah, lampion berjalan bersama derap ditemukannya kertas.

Perpaduan ini mengemuka karena penampakan lampion dengan kerangka bambu dan lilin menyala memerlukan kertas sebagai penghalau angin.

Pada postur lampion, penghalau angin dibutuhkan agar liin yang menyala tidak mudah mati.

Dalam perjalanannya hingga ke Indonesia, misalnya, lampion beradaptasi dengan budaya setempat.

Adaptasi budaya itu, misalnya, berasal dari nama.

Di Semarang, Jawa Tengah, lampion disebut sebagai teng-tengan.

Di Solo, lampion dikenal sebagai lampu ting.

Di Jepara, impres adalah nama lain dari lampion.

Di Indonesia, lampion juga mengalami perubahan bentuk mulai yang berbentuk gelembung hingga bentuk kotak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com