KOMPAS.com - Lampion adalah sejenis lampu yang menjadi ciri khas kebudayaan China.
Sejak muncul di zaman Dinasti Xi Han pada abad ke-3 Masehi, lampion beranjak fungsinya dari sekadar alat penerangan di malam hari.
Dalam sumber bacaan di laman Kompas.com edisi 19 Januari 2023, terdapat informasi bahwa lampion membawa banyak pesan budaya.
Baca juga: Jadwal Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Solo, Kerlip Lampion hingga Pesta Kembang Api
Lampion adalah penanda pergantian tahun baru China yakni Imlek.
Lampion menghiasi rumah-rumah warga bahkan berbagai tempat di kota-kota sebagai penanda hadirnya Imlek.
Lampion adalah simbol harapan untuk kehidupan lebih baik dan lebih sejahtera yang menjadi doa setiap Imlek.
Lampion
Dalam perjalanan sejarah, lampion berjalan bersama derap ditemukannya kertas.
Perpaduan ini mengemuka karena penampakan lampion dengan kerangka bambu dan lilin menyala memerlukan kertas sebagai penghalau angin.
Pada postur lampion, penghalau angin dibutuhkan agar liin yang menyala tidak mudah mati.
Dalam perjalanannya hingga ke Indonesia, misalnya, lampion beradaptasi dengan budaya setempat.
Adaptasi budaya itu, misalnya, berasal dari nama.
Di Semarang, Jawa Tengah, lampion disebut sebagai teng-tengan.
Di Solo, lampion dikenal sebagai lampu ting.
Di Jepara, impres adalah nama lain dari lampion.
Di Indonesia, lampion juga mengalami perubahan bentuk mulai yang berbentuk gelembung hingga bentuk kotak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.