Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lahirnya Agama Islam

Kompas.com - 13/01/2023, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Islam sering didefinisikan sebagai wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada masyarakat melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.

Secara bahasa, Islam bermakna penyerahan diri. Artinya, seorang Muslim adalah orang yang harus tunduk kepada Allah dan ketentuan-Nya.

Sementara itu, secara teologis, Islam adalah sistem nilai dan ajaran yang bersifat ilahiyah.

Agama Islam pertama kali muncul di wilayah Arab, yakni tahun 610 M yang ditandai dengan diterimanya wahyu Al-Quran yang pertama di Mekkah oleh Muhammad SAW.

Bagaimana sejarah lahirnya agama Islam?

Baca juga: Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam

Mekkah, tempat kelahiran agama Islam

Untuk mengetahui latar belakang lahirnya Islam, ketahui lebih dulu kondisi Mekkah, yang merupakan tempat kelahiran agama ini.

Diketahui bahwa dulu Mekkah berada di pinggiran gurun pasir yang sangat luas dan dihuni oleh penduduk yang disebut Badui.

Oleh sebab itu, penduduk Mekkah dan sekitarnya dikenal dengan nama suku Badui yang tinggal menetap di dekat oases (daerah subur).

Meskipun sejak dulu Mekkah sudah ramai dikunjungi pedagang, tetapi organisasi negara, birokrasi, atau tentara masih belum ada.

Satu-satunya lembaga pemerintahan yang sudah terbentuk di Mekkah adalah senat, yang terdiri dari wakil-wakil suku.

Kondisi sosial di Mekkah pada masa itu juga terbilang belum teratur.

Maka dari itu, masyarakat pra-Islam di Mekkah disebut dengan masyarakat Jahiliah.

Jahiliah adalah konsep dalam agama Islam yang menunjukkan masa di mana penduduk Mekkah berada dalam ketidaktahuan atau bodoh.

Karena tidak memiliki pedoman hidup, masyarakat Mekkah pada masa itu diselimuti dengan berbagai hal buruk, seperti ketidakadilan, kejahatan, dan keyakinan terhadap takhayul.

Lebih lanjut, pada era itu, wanita juga memiliki kedudukan yang sangat rendah.

Masyarakat Arab pra-Islam masih belum bisa menghargai wanita secara penuh.

Wanita tidak mendapat penghormatan sosial dan tidak memiliki hak apa pun.

Kaum laki-laki bisa menikahi wanita sesuka hati mereka dan juga menceraikan mereka secara cuma-cuma.

Baca juga: Substansi Dakwah Rasulullah di Mekkah

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Kondisi masyarakat Arab yang saat itu masih menyimpang dari ajaran Allah mulai membaik setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6.

Sebab, Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia untuk membawa risalah.

Pada 6 Agustus 611 M, ketika Nabi Muhammad SAW sedang merenung di Gua Hira, ia melihat sebuah cahaya terang.

Ketika itu, Malaikat Jibril muncul dengan cahaya yang sangat menyilaukan dan menyampaikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad.

Wahyu pertama Nabi Muhammad adalah Al-Alaq ayat 1-5, yang isinya adalah Nabi Muhammad merupakan nabi akhir zaman yang akan didustakan, disakiti, diusir, dan diperangi.

Beberapa waktu kemudian, Nabi Muhammad mendapat wahyu kedua yang berisi tentang perintah untuk menyeru manusia kepada Allah.

Seusai mendapat wahyu tersebut, Nabi Muhammad mulai berdakwah dan terus menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Mekkah.

Sepuluh tahun pertama berdakwah merupakan momentum sulit bagi Nabi Muhammad, yang ditandai dengan berbagai penolakan dan perlawanan dari masyarakat Mekkah.

Kendati begitu, Nabi Muhammad tidak menyerah dan terus melanjutkan dakwah Islamnya.

Nabi Muhammad SAW berjuang di Mekkah, menyebarkan pesan Allah dan mengumpulkan sekelompok kecil pengikut.

Awalnya, Nabi Muhammad menyebarkan ajaran Islam secara diam-diam di lingkungannya sendiri.

Namun, setelah beberapa lama, ia mulai melakukan dakwah secara lebih terbuka.

Pada akhirnya, agama Islam pun mulai menyebar ke daerah-daerah lain, termasuk Indonesia.

Ada yang menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7, ada pula yang meyakini pada abad ke-13.

 

Referensi:

  • Jamil, Ahmad. (2000). Seratus Muslim Terkemuka. Jakarta: Pustaka Firdaus.
  • Dianawati, Ajen. (2008). Kisah Nabi Muhammad SAW. Jakarta: KAWAHmedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com