Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Substansi Dakwah Rasulullah di Mekkah

Kompas.com - 22/09/2022, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada masa jahiliyah, masyarakat Mekkah tidak hanya menyembah berhala, tetapi juga suka melakukan kemaksiatan dan berpesta pora.

Selain itu, peperangan antarsuku, pembunuhan, perampasan harta dan wanita, sudah biasa dilakukan sehari-hari.

Setelah wahyu pertama dari Allah turun, Nabi Muhammad mulai berdakwah di kalangan keluarga, sahabat, dan masyarakat Mekkah.

Meski sebagian besar masyarakat Mekkah secara terang-terangan menentang ajaran Islam, Nabi Muhammad tidak berhenti berdakwah begitu saja.

Rasulullah kemudian menetapkan substansi dan strategi yang dapat mendukung perjuangan dakwahnya di Mekkah.

Lantas, apa substansi dakwah Rasulullah SAW ketika di Mekkah?

Baca juga: Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad SAW Periode Madinah

Memurnikan akidah

Substansi dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah yang juga sebagai misi kenabian yang utama adalah pemurnian akidah.

Adapun yang dimurnikan adalah ajaran tauhid Nabi Ibrahim yang telah banyak diselewengkan dan menimbulkan kesesatan.

Rasulullah berusaha menghapus penyembahan berhala, patung, dan benda-benda yang dikeramatkan lainnya.

Selain itu, mengubah kebiasaan taklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala adat istiadat, kepercayaan, dan upacara-upacara keagamaan.

Nabi Muhammad mengajarkan bahwa satu-satunya yang harus disembah seluruh makhluk adalah Allah SWT.

Baca juga: Alasan Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah

Menanamkan kemuliaan akhlak

Sebelum diutusnya Nabi Muhammad, terjadi kerusakan moral di berbagai bidang kehidupan masyarakat Mekkah.

Hal itu dibuktikan dari banyaknya contoh perilaku tidak bermoral seperti penguburan bayi perempuan, berzina, berjudi, mabuk-mabukan, dan masih banyak lainnya.

Dalam Islam, perbuatan-perbuatan tersebut termasuk ke dalam dosa besar.

Rasulullah menyatakan bahwa dirinya diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com