Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Bank Indonesia

Kompas.com - 09/01/2023, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Bank Indonesia adalah bank sentral independen yang bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lainnya.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999, Bank Indonesia telah disahkan pada 17 Mei 1999.

Cikal bakal Bank Indonesia sudah dimulai sejak masa kolonial Hindia Belanda.

Berikut ini sejarah berdirinya Bank Indonesia.

Baca juga: Bank Indonesia: Sejarah, Fungsi, dan Tugasnya

Sejarah Bank Indonesia

Abad 16

Pada abad ke-16, tepatnya tahun 1600, bangsa Eropa mendatangi Asia Tenggara dengan tujuan mencari rempah-rempah.

Di saat yang bersamaan, sudah ada banyak kerajaan yang berdiri di Nusantara dan memiliki mata uangnya sendiri dan beredar juga mata uang asing seperti picis dari Tiongkok.

Kemudian, pada 1602, terbentuk sebuah maskapai dagang yang dikenal sebagai VOC. Pada masa VOC, mata uang real dari Spanyol juga sudah masuk ke Nusantara.

Abad 18

Lalu, pada abad ke-18, tepatnya tahun 1746, berdiri bank pertama di Indonesia yang bertujuan untuk membantu menunjang kegiatan perdagangan.

Bank tersebut bernama Bank van Courant, yang bertugas untuk memberi pinjaman dengan emas, perak, perhiasan, dan berbagai barang berharga lainnya sebagai jaminan.

Enam tahun berselang, pada 1752, Bank van Courant disempurnakan menjadi De Bank van Courant en Bank van Leening.

Bank ini bertugas memberi pinjaman kepada seluruh pegawai VOC agar mereka bisa menempatkan dan memutar kembali uang mereka melalui lembaga itu.

Baca juga: Nasionalisasi De Javasche Bank

Abad 19

Sayangnya, pada abad ke-19, Bank Courant en Bank van Leening ditutup karena sudah cukup menunjang perekonomian perdagangan di Nusantara.

Sepuluh tahun kemudian, De Javasche Bank (DJB) dibentuk di Indonesia pada 1828.

Pada masa ini, pemerintah Kerajaan Belanda sudah memberi hak octrooi atau hak-hak istimewa kepada DJB untuk bertindak sebagai bank sirkulasi.

Karena berfungsi sebagai bank sirkulasi, DJB berwenang untuk mencetak dan mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com