Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Adipati Pakualaman

Kompas.com - 15/12/2022, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pakualaman merupakan satu dari empat pecahan Kerajaam Mataram Islam yang keratonnya berada di Yogyakarta.

Pakualaman terbentuk pada 1812 berdasarkan kontrak politik antara pemerintah Britania Raya dengan Pangeran Notokusumo.

Pada 29 Juni 1812, Pangeran Notokusumo dinobatkan sebagai Pangeran Mardiko atau pangeran yang merdeka di dalam Keraton Yogyakarta, dengan gelar Paku Alam I.

Setelah itu, Paku Alam I membangun Pura Pakualaman yang terletak di Jalan Sultan Agung, tidak jauh dari Keraton Yogyakarta.

Seperti halnya Praja Mangkunegaran di Surakarta, penguasa Pakualaman tidak bergelar Sultan ataupun Sunan, tetapi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA).

Gelar inilah yang dipakai hingga sekarang oleh penguasa Pakualaman yang takhtanya diwariskan secara turun-temurun.

Baca juga: Pakualaman: Sejarah Berdirinya, Raja-raja, dan Pemerintahan

Daftar Adipati Pakualaman

Berikut ini daftar adipati Pakualaman dari 1812 hingga sekarang.

KGPAA Paku Alam I (1812–1829)

KGPAA Paku Alam I atau Pangeran Notokusumo adalah putra Sultan Hamengkubuwono I, penguasa Kesultanan Yogyakarta yang pertama.

Ibu Paku Alam I adalah seorang selir yang bernama Raden Ayu Srenggorowati.

Paku Alam I menjadi penguasa Pakualaman selama 17 tahun, yakni antara 1812-1829.

KGPAA Paku Alam II (1829–1858)

Setelah Paku Alam I wafat pada 1829, penerusnya adalah putra pertamanya yang bernama RT Notodiningrat.

RT Notodiningrat naik takhta menjadi penguasa Pakualaman dengan gelar KGPAA Paku Alam II.

Baca juga: Pura Pakualaman: Sejarah Berdirinya, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Paku Alam III bersama abdi dalem.TROPENMUSEUM Paku Alam III bersama abdi dalem.
KGPAA Paku Alam III (1858–1864)

KGPAA Paku Alam III adalah adipati Pakualaman ketiga yang lahir dengan nama GPH Sasraningrat.

Ia merupakan putra Paku Alam II dari permaisurinya yang bernama GK Ratu Ayu.

KGPAA Paku Alam IV (1864–1878)

KGPAA Paku Alam IV adalah keponakan Paku Alam III yang naik takhta berkat perjuangan sang nenek GK Ratu Ayu.

Lahir dengan nama RM Nataningrat, Paku Alam IV merupakan putra dari saudara kandung Paku Alam III, GRMH Nataningprang.

Ketika Paku Alam III wafat pada 1864, putra dan putrinya masih kecil sehingga GK Ratu Ayu memperjuangkan RM Nataningrat yang telah berusia 23 tahun untuk naik takhta.

Baca juga: Hamengkubuwono, Paku Alam, Pakubuwono, Mangkunegara, Apa Bedanya?

KGPAA Paku Alam V (1878–1900)

Nama kecil KGPAA Paku Alam V adalah KPH Suryodilogo. Ia adalah putra Paku Alam II dari ibu seorang selir.

Sebelum dipilih sebagai pengganti Paku Alam IV, KPH Suryodilogo adalah komandan Legiun Pakualaman.

KGPAA Paku Alam VI (1901–1902)

KGPAA Paku Alam VI lahir dengan nama KPH Notokusumo pada 9 April 1856.

Ia adalah putra Paku Alam V dari ibu seorang permaisuri. Paku Alam VI menjadi salah satu tokoh yang mendapat pangkat kolonel tituler dari Pemerintah Hindia Belanda.

Paku Alam VII bersama para abdi dalem.Wikimedia Commons Paku Alam VII bersama para abdi dalem.
KGPAA Paku Alam VII (1906–1938)

KGPAA Paku Alam VII adalah putra Paku Alam VI yang lahir dengan nama Bendara Raden Mas Haryo Surardjo.

Ketika Paku Alam VI wafat pada 1903, Bendara Raden Mas Haryo Surardjo masih menyelesaikan studi di Semarang.

Karena hal itu, Pemerintah Hindia Belanda membentuk Dewan Perwalian Pakualaman untuk menyelenggarakan pemerintahan sementara Bendara Raden Mas Haryo Surardjo belum kembali.

Bendara Raden Mas Haryo Surardjo akhirnya secara resmi mewarisi takhta Pakualaman pada 1906 dengan gelar KGPAA Paku Alam VII.

Baca juga: Raja Pakualaman VIII, BRMH Sularso Kunto Suratno

Paku Alam VIII, Gubernur DIY sejak 13 April 1937-11 September 1998.Wikimedia Commons Paku Alam VIII, Gubernur DIY sejak 13 April 1937-11 September 1998.
KGPAA Paku Alam VIII (1938–1998)

KGPAA Paku Alam VIII adalah putra Paku Alam VII yang menjadi penguasa Pakualaman terlama, yakni selama 60 tahun.

Paku Alam VIII telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada November 2022 berkat perannya di dalam integrasi Pakualaman bersama dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ke dalam Indonesia pada awal kemerdekaan.

KGPAA Paku Alam IX (1999–2015)

KGPAA Paku Alam IX adalah putra Paku Alam VIII dan KRAy. Purnamaningrum yang lahir dengan nama Pangeran Ambarkusumo.

Pada tahun ketiganya menjadi penguasa Pakualaman, Paku Alam IX diangkat menjadi Wakil Gubernur Yogyakarta, mendampingi Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai gubernur.

Baca juga: Daftar Adipati Mangkunegaran

Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X, kepada wartawan di komplek Kepatihan, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (27/9/2017).KOMPAS.com/Teuku Muh Guci S Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X, kepada wartawan di komplek Kepatihan, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (27/9/2017).

KGPAA Paku Alam X (2016–sekarang)

KGPAA Paku Alam X dinobatkan sebagai penguasa Pakualaman pada 7 Januari 2016 menggantikan ayahnya, Paku Alam IX, yang wafat pada 2015.

Sebelum menjadi Adipati Pakualaman, Paku Alam X adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Setelah naik takhta menjadi Adipati Pakualaman sekaligus Wakil Gubernur Yogyakarta, ia mengundurkan diri sebagai PNS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com