Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daftar Adipati Pakualaman

Pakualaman terbentuk pada 1812 berdasarkan kontrak politik antara pemerintah Britania Raya dengan Pangeran Notokusumo.

Pada 29 Juni 1812, Pangeran Notokusumo dinobatkan sebagai Pangeran Mardiko atau pangeran yang merdeka di dalam Keraton Yogyakarta, dengan gelar Paku Alam I.

Setelah itu, Paku Alam I membangun Pura Pakualaman yang terletak di Jalan Sultan Agung, tidak jauh dari Keraton Yogyakarta.

Seperti halnya Praja Mangkunegaran di Surakarta, penguasa Pakualaman tidak bergelar Sultan ataupun Sunan, tetapi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA).

Gelar inilah yang dipakai hingga sekarang oleh penguasa Pakualaman yang takhtanya diwariskan secara turun-temurun.

Daftar Adipati Pakualaman

Berikut ini daftar adipati Pakualaman dari 1812 hingga sekarang.

KGPAA Paku Alam I (1812–1829)

KGPAA Paku Alam I atau Pangeran Notokusumo adalah putra Sultan Hamengkubuwono I, penguasa Kesultanan Yogyakarta yang pertama.

Ibu Paku Alam I adalah seorang selir yang bernama Raden Ayu Srenggorowati.

Paku Alam I menjadi penguasa Pakualaman selama 17 tahun, yakni antara 1812-1829.

KGPAA Paku Alam II (1829–1858)

Setelah Paku Alam I wafat pada 1829, penerusnya adalah putra pertamanya yang bernama RT Notodiningrat.

RT Notodiningrat naik takhta menjadi penguasa Pakualaman dengan gelar KGPAA Paku Alam II.

Ia merupakan putra Paku Alam II dari permaisurinya yang bernama GK Ratu Ayu.

KGPAA Paku Alam IV (1864–1878)

KGPAA Paku Alam IV adalah keponakan Paku Alam III yang naik takhta berkat perjuangan sang nenek GK Ratu Ayu.

Lahir dengan nama RM Nataningrat, Paku Alam IV merupakan putra dari saudara kandung Paku Alam III, GRMH Nataningprang.

Ketika Paku Alam III wafat pada 1864, putra dan putrinya masih kecil sehingga GK Ratu Ayu memperjuangkan RM Nataningrat yang telah berusia 23 tahun untuk naik takhta.

KGPAA Paku Alam V (1878–1900)

Nama kecil KGPAA Paku Alam V adalah KPH Suryodilogo. Ia adalah putra Paku Alam II dari ibu seorang selir.

Sebelum dipilih sebagai pengganti Paku Alam IV, KPH Suryodilogo adalah komandan Legiun Pakualaman.

KGPAA Paku Alam VI (1901–1902)

KGPAA Paku Alam VI lahir dengan nama KPH Notokusumo pada 9 April 1856.

Ia adalah putra Paku Alam V dari ibu seorang permaisuri. Paku Alam VI menjadi salah satu tokoh yang mendapat pangkat kolonel tituler dari Pemerintah Hindia Belanda.

Ketika Paku Alam VI wafat pada 1903, Bendara Raden Mas Haryo Surardjo masih menyelesaikan studi di Semarang.

Karena hal itu, Pemerintah Hindia Belanda membentuk Dewan Perwalian Pakualaman untuk menyelenggarakan pemerintahan sementara Bendara Raden Mas Haryo Surardjo belum kembali.

Bendara Raden Mas Haryo Surardjo akhirnya secara resmi mewarisi takhta Pakualaman pada 1906 dengan gelar KGPAA Paku Alam VII.

Paku Alam VIII telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada November 2022 berkat perannya di dalam integrasi Pakualaman bersama dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ke dalam Indonesia pada awal kemerdekaan.

KGPAA Paku Alam IX (1999–2015)

KGPAA Paku Alam IX adalah putra Paku Alam VIII dan KRAy. Purnamaningrum yang lahir dengan nama Pangeran Ambarkusumo.

Pada tahun ketiganya menjadi penguasa Pakualaman, Paku Alam IX diangkat menjadi Wakil Gubernur Yogyakarta, mendampingi Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai gubernur.

KGPAA Paku Alam X (2016–sekarang)

KGPAA Paku Alam X dinobatkan sebagai penguasa Pakualaman pada 7 Januari 2016 menggantikan ayahnya, Paku Alam IX, yang wafat pada 2015.

Sebelum menjadi Adipati Pakualaman, Paku Alam X adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Setelah naik takhta menjadi Adipati Pakualaman sekaligus Wakil Gubernur Yogyakarta, ia mengundurkan diri sebagai PNS.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/12/15/200000379/daftar-adipati-pakualaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke