Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendoan Banjarnegara, Riwayatnya Tetap Penganan "Wong Alit"

Kompas.com - 12/12/2022, 12:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendoan atau tempe mendoan sudah mengemuka sebagai penganan rakyat Banjarnegara, termasuk dalam kawasan Banyumas Raya sejak satu abad lebih.

Kendati begitu, mendoan kian moncer namanya justru pada sekitar 1960-an.

Di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menurut tulisan sumber bacaan di laman Kompas.com edisi 8 September 2022, sosok Nyonya Sutrisno masuk dalam jajaran pelopor kondangnya nama mendoan.

Baca juga: Tempe Mendoan, Kisah Filosofi Pahlawan

Dengan toko camilannya, Nyonya Sutrisno memperkenalkan tempe mendoan hingga keluar dari kawasan Banyumas Raya.

Sementara di Kabupaten Banjarnegara, sebagaimana catatan Telusur Nusantara pada 9 Desember 2022, nama mendoan kian tenar lantaran pegiat UMKM kuliner bernama Sarwono memperkenalkan produknya, Mendoan Raksasa sejak 4 Desember 2009.

Telusur Nusantara dalam perjalanan awalnya pada Agustus 2022 merupakan kelompok pegiat media sosial Twitter.

Ada lima pegiat Twitter di dalam Telusur Nusantara yakni Caroline Sitorus - Manners, Sinta Soemardijono, Cut Dewi, Rian Zairianto, dan Ari Buulolo.

Pegiat UMKM kuliner dengan produk minuman carica Syafida, Supri Endang Susilowati dari Desa Mertasari, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah bersama anggota Tim Telusur Nusantara Vivanti Damarsasi (kanan), pada Telusur Nusantara 9 Desember 2022.

Telusur Nusantara dalam perjalanan awalnya pada Agustus 2022 merupakan kelompok pegiat media sosial Twitter.

Ada lima pegiat Twitter di dalam Telusur Nusantara yakni Caroline Sitorus - Manners, Sinta Soemardijono, Cut Dewi, Rian Zairianto, dan Ari Buulolo.

Telusur Nusantara dalam partisipasinya berbagi informasi secara nyata supaya anak muda mampu menyerap lautan informasi secara tepat guna.

Ada lima perhatian Telusur Nusantara dalam melaksanakan programnya.

Kelimanya adalah Swara Muda Nusantara, Swara Desa Nusantara, Swara Perempuan Nusantara, Swara Kasih Nusantara, dan Swara Cipta Nusantara.Banjarnegara UMKM Pegiat UMKM kuliner dengan produk minuman carica Syafida, Supri Endang Susilowati dari Desa Mertasari, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah bersama anggota Tim Telusur Nusantara Vivanti Damarsasi (kanan), pada Telusur Nusantara 9 Desember 2022. Telusur Nusantara dalam perjalanan awalnya pada Agustus 2022 merupakan kelompok pegiat media sosial Twitter. Ada lima pegiat Twitter di dalam Telusur Nusantara yakni Caroline Sitorus - Manners, Sinta Soemardijono, Cut Dewi, Rian Zairianto, dan Ari Buulolo. Telusur Nusantara dalam partisipasinya berbagi informasi secara nyata supaya anak muda mampu menyerap lautan informasi secara tepat guna. Ada lima perhatian Telusur Nusantara dalam melaksanakan programnya. Kelimanya adalah Swara Muda Nusantara, Swara Desa Nusantara, Swara Perempuan Nusantara, Swara Kasih Nusantara, dan Swara Cipta Nusantara.

Telusur Nusantara dalam partisipasinya berbagi informasi secara nyata supaya anak muda mampu menyerap lautan informasi secara tepat guna.

Ada lima perhatian Telusur Nusantara dalam melaksanakan programnya.

Kelimanya adalah Swara Muda Nusantara, Swara Desa Nusantara, Swara Perempuan Nusantara, Swara Kasih Nusantara, dan Swara Cipta Nusantara.

Pegiat UMKM kuliner dengan produk bumbu ayam goreng Tulada, Titin (kiri) dari Desa Mertasari, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah bersama anggota Tim Telusur Nusantara Vivanti Damarsasi (kanan), pada Telusur Nusantara 9 Desember 2022.

Telusur Nusantara dalam perjalanan awalnya pada Agustus 2022 merupakan kelompok pegiat media sosial Twitter.

Ada lima pegiat Twitter di dalam Telusur Nusantara yakni Caroline Sitorus - Manners, Sinta Soemardijono, Cut Dewi, Rian Zairianto, dan Ari Buulolo.Banjarnegara UMKM Pegiat UMKM kuliner dengan produk bumbu ayam goreng Tulada, Titin (kiri) dari Desa Mertasari, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah bersama anggota Tim Telusur Nusantara Vivanti Damarsasi (kanan), pada Telusur Nusantara 9 Desember 2022. Telusur Nusantara dalam perjalanan awalnya pada Agustus 2022 merupakan kelompok pegiat media sosial Twitter. Ada lima pegiat Twitter di dalam Telusur Nusantara yakni Caroline Sitorus - Manners, Sinta Soemardijono, Cut Dewi, Rian Zairianto, dan Ari Buulolo.

Disebut "raksasa" karena tempe mendoan buatan Sarwono punya ukuran 13 cm x 30 cm.

Founder produk Mendoan Raksasa, Sarwono (kanan), asal Desa Mertasari, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada 9 Desember 2022 bersama pendamping UMKM Gian Briansih (kiri).Banjarnegara UMKM Founder produk Mendoan Raksasa, Sarwono (kanan), asal Desa Mertasari, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada 9 Desember 2022 bersama pendamping UMKM Gian Briansih (kiri).

Bandingkan dengan ukuran kelaziman tempe mendoan biasa yang cuma 5 cm x 10 cm.

Sarwono menjual tempe mendoan raksasa, sejak pertama hingga sekarang, di pelataran depan alias emperan RS Emanuel, Klampok, Banjarnegara.

Mendoan

Sajian tempe mendoan ala Foodplace.DOK. KOMPAS.COM/ RIZKI M FAUZAN Sajian tempe mendoan ala Foodplace.

Catatan tertulis pasti tentang tempe mendoan memang belum bisa ditemukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com