Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Zulu, Masyarakat Petarung dari Afrika Selatan

Kompas.com - 06/12/2022, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Peperangan akhirnya meletus pada Desember 1878 karena kepala suku Zulu Cetswayo menolak persyaratan dalam ultimatum yang diberikan Inggris.

Suku Zulu sempat mengalahkan Inggris di Pertempuran Isandlwana, tetapi dikalahkan dengan telak di hari yang sama di Rorke's Drift.

Perang berakhir dengan kekalahan suku Zulu di Pertempuran Ulundi pada 4 Juli 1879.

Setelah itu, Cetswayo diasingkan, sementara Kerajaan Zulu dipecah oleh Inggris menjadi 13 kerajaan kecil.

Tidak perlu waktu lama bagi 13 kerajaan tersebut untuk terlibat konflik. Setelah diperkenankan mengunjungi Ratu Victoria pada 1882, kekuasaan Cetswayo akhirnya dipulihkan, meskipun wilayah tidak sama lagi seperti sebelumnya.

Ketika cucu Cetswayo, Solomon kaDinuzulu, berkuasa pada 1913, ia tidak diakui oleh otoritas Afrika Selatan sebagai raja, tetapi hanya sebagai kepala daerah.

Kendati demikian, Solomon kaDinuzulu tetap dianggap raja oleh rakyatnya.

Baca juga: Tim Jenkin, Pejuang Anti-Apartheid yang Berhasil Kabur dari Penjara

Tersingkir karena apartheid

Ketika politik apartheid dijalankan di Afrika Selatan, suku Zulu disingkirkan ke KwaZulu, yang artinya tempat bagi orang Zulu.

Suku Zulu dianggap sebagai warga kelas dua dan mendapatkan diskriminasi yang sangat kejam.

Saat ini, tempat tersebut dikenal sebagai Provinsi KwaZulu-Natal, rumah bagi mayoritas suku Zulu di Afrika Selatan.

Selain di KwaZulu-Natal, sebagian suku Zulu ada yang tinggal di Zimbabwe, Zambia, dan Mozambik.

Baca juga: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan

Budaya suku Zulu

Suku Zulu adalah masyarakat patriarki, dengan perbedaan peran gender yang sangat jelas.

Perempuan diharuskan menjadi istri yang baik dengan peran merawat anak-anak, memasak, dan mengurusi segala pekerjaan domestik.

Sedangkan laki-laki atau anak laki-laki diorganisir sebagai pejuang untuk mendukung raja.

Saat ini, Zulu menjadi suku asli terbesar di Afrika Selatan yang tetap mempertahankan budaya mereka.

Bahasa suku Zulu menjadi salah satu bahasa resmi di Afrika Selatan. Agama yang dianut orang Zulu adalah Kristen, tetapi masih banyak pula yang memilih bertahan dengan kepercayaan tradisional mereka.

Suku Zulu terkenal pandai membuat kerajinan manik-manik, dan memiliki musik serta tarian tradisional yang masih lestari hingga sekarang.

 

Referensi:

  • Pram. (2013). Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya. Jakarta: Cerdas Interaktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com