Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Zulu, Masyarakat Petarung dari Afrika Selatan

Kompas.com - 06/12/2022, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Suku Zulu adalah suku asli terbesar di Afrika Selatan, yang dikenal sebagai ahli perang yang gigih.

Saat ini, mayoritas suku Zulu tinggal di Provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan.

Penempatan mereka di Provinsi KwaZulu-Natal berkaitan dengan politik apartheid yang pernah dijalankan di Afrika Selatan.

Berikut sejarah singkat suku Zulu.

Baca juga: Latar Belakang Munculnya Masalah Apartheid

Asal-usul suku Zulu

Zulu awalnya adalah klan kecil yang didirikan pada 1709 oleh Zulu kaNtombhela. Dalam bahasa Zulu yang disebut isiZulu, zulu artinya surga atau langit.

Saat itu, klan Zulu hidup berdampingan di wilayah utara Provinsi KwaZulu-Natal dengan keturunan suku Nguni, yang bermigrasi ke wilayah pantai timur Afrika sejak sekitar tahun 800.

Zulu berkembang menjadi suku yang besar ketika diperintah oleh Shaka Zulu.

Shaka adalah anak haram dari kepala suku Zulu bernama Senzangakona yang lahir pada 1787.

Meski dipaksa hidup dalam pengasingan bersama sang ibu, Shaka tumbuh menjadi sosok petarung hebat.

Setelah Senzangakona meninggal, saka mengklaim posisi kepala suku dan mendirikan Kerajaan Zulu.

Raja Shaka dikenal sebagai ksatria hebat yang memprakarsai reformasi militer, sosial, budaya dan politik, untuk membentuk Kerajaan Zulu yang terorganisasi dan terpusat.

Sebagai pemimpin militer yang hebat, Raja Shaka membangun angkatan perang yang paling ditakuti di wilayah Afrika Selatan.

Ia juga menyatukan klan-klan yang dikalahkan ke dalam Zulu, sehingga menjadi suku yang besar.

Raja Shaka terbunuh di tangan saudara tirinya yang menginginkan kekuasaannya. Sejak itu, kepemimpinan suku Zulu berada di tangan keturunan saudara tiri Raja Shaka.

Baca juga: Hendrik Verwoerd, Arsitek Utama Politik Apartheid

Berperang melawan Inggris

Pada 1840-an, suku Zulu mulai menghadapi ancaman aneksasi bangsa Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com