Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Pendidikan pada Masa Bani Umayyah

Kompas.com - 07/11/2022, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus berlangsung selama 90 tahun, yakni antara 661-750.

Periode Kekhalifahan Bani Umayyah merupakan masa terjadinya peletakan dasar-dasar kemajuan pendidikan.

Beberapa usaha yang dilakukan oleh Bani Umayyah dalam bidang pendidikan adalah memperbanyak lembaga pendidikan dan memperbaiki kurikulum serta pola pendidikan.

Berikut ini perkembangan pendidikan pada masa Bani Umayyah.

Baca juga: Masa Kejayaan Bani Umayyah

Lembaga pendidikan

Salah satu bukti kemajuan Bani Umayyah dalam bidang pendidikan adalah berdirinya beragam lembaga pendidikan.

Sebenarnya, beberapa lembaga pendidikan sudah ada sejak masa sebelumnya, yakni pada masa Khulafaur Rasyidin.

Namun, lembaga pendidikan pada masa Bani Umayyah lebih banyak dan lebih terurus.

Adapun lembaga pendidikan pada masa Daulah Umayyah di antaranya:

Masjid

Sejak masa Nabi Muhammad, masjid telah memiliki ragam fungsi, di samping sebagai tempat ibadah.

Bani Umayyah memanfaatkan masjid sebagai lembaga pendidikan, seperti membaca Al Quran, sekolah menengah dan tingkat tinggi.

Pada masa ini pula, masjid berkembang fungsinya sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan, terutama yang bersifat keagamaan.

Baca juga: Siapa Khalifah Bani Umayyah yang Bergelar Al Faruq II?

Kuttab

Kuttab adalah lembaga pendidikan untuk belajar membaca dan menulis setingkat sekolah dasar.

Pada masa Khulafaur Rasyidin, guru di kuttab umumnya tidak dibayar. Berbeda dengan Bani Umayyah, di mana guru kuttab akan dibayar atau digaji oleh para penguasa.

Bahkan mereka disediakan tempat untuk tinggal di istana apabila mengajar putra para penguasa.

Halaqoh

Sistem halaqoh tidak khusus dipakai untuk mengajar atau mendiskusikan ilmu agama, tetapi juga pengetahuan umum.

Selain itu, semua umur dan jenjang dapat berkumpul bersama untuk mendengarkan penjelasan guru.

Baca juga: Marwan bin Muhammad, Khalifah Terakhir Dinasti Umayyah

Madrasah

Lembaga madrasah yang telah ada sejak masa Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin tetap dipertahankan oleh Kekhalifahan Umayyah.

Di madrasah, murid akan diajarkan Al Quran, ilmu fikih, faraid, dan masih banyak lainnya.

Badiah

Arabisasi oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan memunculkan istilah badiah, yakni dusun badui di Padang Sahara yang fasih dan murni bahasa Arabnya.

Akibat arabisasi ini adalah lahirnya ilmu qowaid dan cabang ilmu lainnya untuk belajar bahasa Arab.

Pendidikan istana dan rumah guru

Pada masa Bani Umayyah, pendidikan tidak terhenti pada pengajaran tingkat rendah, tetapi lanjut pada jenjang yang lebih tinggi dan terdapat pendidikan istana.

Tujuan pendidikan istana bukan saja mengajarkan pada pengetahuan, tetapi seorang guru harus mendidik kecerdasan, hati, dan jasmani anak.

Baca juga: Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir Kekuasaan

Bamaristan

Bamaristan adalah rumah sakit tempat untuk merawat orang yang juga difungsikan sebagai tempat studi kedokteran.

Balai pertemuan dan perpusatakaan

Pada masa Bani Umayyah, dibangun balai pertemuan yang hanya dapat dimasuki oleh kalangan sastrawan dan ulama-ulama terkemuka.

Tempat ini digunakan untuk mempelajari sastra Arab, baik syair, pidato, atau prosa. Selain itu, dibangun juga perpustakaan untuk menimba beragam ilmu.

Baca juga: Abdurrahman ad-Dakhil, Pendiri Dinasti Umayyah di Spanyol

Kurikulum dan pola pendidikan

Wilayah kekuasaan Islam pada masa Bani Umayyah lebih luas dari periode sebelumnya.

Kurikulum pendidikan pada masa Bani Umayyah masih sama, yakni Al Quran dan hadis. Kendati demikian, materi yang diajarkan bermacam-macam dan bertingkat-tingkat.

Materi pendidikan pada masa Daulah Umayyah terdiri dari pelajaran mengenai Al Quran, hadis, syair, membaca, dan menulis.

Metode pengajarannya pun tidak sama, sehingga mampu melahirkan beberapa pakar ilmu dalam berbagai bidang.

Pada masa Bani Umayyah, pola pendidikan bersifat desentralisasi. Artinya, pendidikan tidak hanya berpusat di ibu kota kekhalifahan, yakni di Damaskus, tetapi dikembangkan secara otonom di daerah yang dikuasai seiring dengan ekspansi wilayah.

 

Referensi:

  • Mubarok, Taukhid. (2022). Sejarah Pendidikan Islam. Solok: Penerbit Insan Cendekia Mandiri.
  • Wahyudi dan Khoirun Nisa. (2021). Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jombang: LPPM Universitas KH A Wahab Hasbullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com