Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Industri dan Riwayat Industri Hilir

Kompas.com - 06/11/2022, 19:45 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Revolusi Industri merupakan dampak langsung penemuan mesin uap oleh James Watt pada 1759.

Mesin uap menjadi momentum sejarah berkembangnya revolusi industri, mulai dari Inggris.

Tentang mesin uap dan revolusi industri, sumber bacaan laman gramedia.com, menginformasikan hal tersebut.

Baca juga: Revolusi Industri: Latar Belakang dan Dampaknya

Revolusi industri yang kini memasuki perkembangan tahap keempat atau 4.0 masih tetap memboyong dua hal pengelolaan.

Pertama, pengelolaan revolusi industri di hulu.

Kedua, pengelolaan revolusi industri di hilir.

Ilustrasi kereta uap. Sejarah penemuan kereta api dimulai sejak penemuan mesin uap.WIKIMEDIA COMMONS/Alexxx1979 Ilustrasi kereta uap. Sejarah penemuan kereta api dimulai sejak penemuan mesin uap.

Hilir

Ilustrasi revolusi industriCanva.com Ilustrasi revolusi industri

Industri hilir dan industri hulu menyertai revolusi industri terus-menerus.

Industri hulu memiliki pengertian sebagai sektor industri pengelola bahan mentah dari sektor primer.

Pada industri kelapa sawit, industri hulunya adalah perkebunan kelapa sawit.

Seorang petani memegang buah kelapa sawit selama protes di dekat istana presiden di Jakarta, 17 Mei 2022. AP via VOA INDONESIA Seorang petani memegang buah kelapa sawit selama protes di dekat istana presiden di Jakarta, 17 Mei 2022.

Industri hulu ini memerlukan keluasan perkebunan kelapa sawit dan serapan tenaga kerja pada petani dan pekerja perkebunan sawit.

Industri hilir kelapa sawit adalah industri yang mengelola hasil dari industri hulu.

Bentuk industri hilir kelapa sawit adalah pabrik, produksi, dan pemasaran minyak goreng, es krim, margarin, produk bahan baku pangan dan sebagainya.

Sejumlah warga mengantre membeli minyak goreng saat operasi pasar di Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022). Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Wilmar Group menggelar operasi pasar minyak goreng kemasan premium sebanyak 6.000 liter dengan ketentuan pembelian maksimal satu kemasan berisi dua liter seharga Rp28 ribu bagi tiap pembeli.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Sejumlah warga mengantre membeli minyak goreng saat operasi pasar di Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022). Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Wilmar Group menggelar operasi pasar minyak goreng kemasan premium sebanyak 6.000 liter dengan ketentuan pembelian maksimal satu kemasan berisi dua liter seharga Rp28 ribu bagi tiap pembeli.

Lazim, pada industri padat karya sebagaimana industri sawit, sektor hilir menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Lantas, pengembangan di sektor hilir lebih mudah karena industri kelapa sawit sudah menguasai pasar, teknologi, sumber material, dan teknologi.

Sisi negatif industri hilir adalah jika terjadi pelemahan permintaan.

Pelemahan permintaan akan menyusutkan penjualan.

Ilustrasi tips memakai minyak goreng agar awetSHUTTERSTOCK/TALYAAL Ilustrasi tips memakai minyak goreng agar awet

Risiko pelemahan permintaan akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja dan sebagainya.

Tenaga kerja

Ilustrasi margarinShutterstock Ilustrasi margarin

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono menjelaskan berkenaan dengan serapan tenaga kerja di industri kelapa sawit.

Saat ini, industri hilir sawit memiliki peluang berkembang di tengah wacana krisis ekonomi tahun depan.

Data dari Wilmar Grup menunjukkan serapan perusahaan sawit itu di sektor hulu mencapai 11.000 pekerja.

Sementara, serapan di sektor hilir ada 31.000 pekerja.

Serapan di sektor hulu dan hilir plus efek berganda bahkan bisa meningkatkan jumlah pekerja hingga tiga kali lipat dari sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com