Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeologi, Ilmu yang Mempelajari Benda-benda Peninggalan Sejarah

Kompas.com - 21/10/2022, 14:19 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan atau kebudayaan manusia berkaitan dengan benda-benda peninggalan sejarah.

Arkeologi merupakan salah satu cabang ilmu yang dikaji dengan cara menemukan, mendokumentasikan, menganalisis, dan menginterpretasi data.

Beberapa contoh benda yang dipelajari secara ilmu arkeologi adalah artefak, ekofak, dan fitur.

Baca juga: Ilmu Arkeologi: Pengertian, Sejarah, Tujuan, Manfaat dan Tahapannya

Pengertian arkeologi

Secara etimologi, arkeologi berasal dari bahasa Yunani, archeo yang berarti kuno, dan logos berarti ilmu.

Adapun secara terminologi, arkeologi adalah studi aspek-aspek sosial dan kultural masa lampau melalui sisa-sisa material dengan tujuan untuk menyusun dan menguraikan peristiwa yang sudah terjadi.

Secara garis besar, arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan manusia masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang sudah ditinggalkan sejak masa prasejarah atau masa sejarah.

Seiring berjalannya waktu, saat ini arkeologi mempelajari tentang kehidupan manusia pada masa lampau atau modern yang menekankan pada hubungan benda budaya dengan perilaku manusia.

Meskipun arkeologi masih berhubungan dengan sejarah, tetapi keduanya tetap memiliki perbedaan.

Perbedaan antara ilmu arkeologi dengan ilmu sejarah terletak pada sumber data yang digunakan.

Sejarah lebih menggunakan sumber tertulis, sedangkan arkeologi lebih banyak menggunakan sumber data dari benda-benda peninggalan sejarah.

Baca juga: Perbedaan Fosil dan Artefak

Sejarah lahirnya arkeologi

Penerapan ilmu arkeologi sebenarnya sudah mulai diterapkan sejak abad 6 SM, tepatnya pada masa Kekaisaran Neo Babilonia.

Namun, pada waktu itu, arkeologi belum dijadikan sebagai suatu disiplin ilmiah.

Pada abad 6 SM, Raja Neo Babilonia, Nabonidus bersama putrinya pertama kali menggali peninggalan masyarakat mereka berupa kuil kuno.

Tujuan penggalian saat itu bukan untuk diteliti atau direkonstruksi, melainkan hanya untuk menemukan dan melihat pondasi kuno berupa peninggalan masyarakat di masa lampau.

Setelah itu, pada abad 5 SM, seorang sarjana Yunani bernama Herodotus melakukan observasi etnografis dan mengumpulkan data mengenai adat kebiasaan bangsa Mesir kuno, bangsa Scythia, bangsa Yunani, dan bangsa Persia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com