Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Saja Tokoh yang Membantu Perang Diponegoro?

Kompas.com - 07/10/2022, 13:10 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Pergaulan Pangeran Diponegoro yang luas dengan komunitas santri dan petani memudahkannya memperoleh simpati, dukungan, serta pengakuan legitimasi kepemimpinannya.

Salah satu tokoh pejuang yang membantu Pangeran Diponegoro dalam Perang Diponegoro adalah Kiai Mojo.

Baca juga: Kyai Modjo, Jenderal dan Guru Spiritual Pangeran Diponegoro

Kiai Mojo adalah ulama dan tokoh militer yang masih berkerabat dengan Pangeran Diponegoro.

Meski tidak terlibat hingga akhir Perang Jawa, guru spiritual Pangeran Diponegoro ini sempat berperan mengatur strategi militer melawan Belanda.

Beberapa bulan sebelum perang meletus, Pangeran Diponegoro diam-diam membangun kekuatan bersenjata, memilih para pemimpinnya, membagi wilayah perang dan pertahanan, serta menentukan tempat strategis untuk pos-pos komandonya.

Pabrik-pabrik mesiu dibangun di tempat-tempat yang dirahasiakan di sekitar Yogyakarta.

Pangeran Diponegoro juga berhubungan baik dengan para pemimpin bawahan dan ulama di Pajang, seperti Kiai Mlangi, Kiai Kwaron, Kiai Taptoyani, Syekh Ahmad, Mudo Wiriodikromo, dan Jo Muhammad.

Ketika Belanda berulah dengan menanam patok-patok untuk membuat jalan di atas makam leluhur Pangeran Diponegoro, para pendukungnya dulu yang maju.

Baca juga: Sebab Khusus Terjadinya Perang Diponegoro

Begitu pula ketika Belanda mendatangi kediaman Pangeran Diponegoro di Tegalrejo pada 21 Juli 1825, para tokoh berserta anak buahnya dari berbagai pelosok datang untuk membela pangerannya.

Saat itu, Pangeran Diponegoro telah berada di Desa Selarong, yang berjarak sekitar sembilan kilometer dari pusat kota Yogyakarta.

Desa Selarong, yang dianggap sulit dijangkau lawan, telah dipersiapkan sebagai markas komando.

Pada 28 Juli 1825, Pangeran Diponegoro berkumpul bersama para tokoh yang membantunya.

Tokoh-tokoh yang turut membantu Pangeran Diponegoro dalam perlawanan terhadap Belanda tersebut antara lain Pangeran Mangkubumi, Pangeran Adinegoro, Pangeran Panular, Adiwinoto, Suryodipuro, Kiai Mojo, Pangeran Ronggo, Ngabehi Mangunharjo, dan Pangeran Surenglogo.

Setelah Belanda mendatangi dan membakar kediamannya, Pangeran Diponegoro memerintahkan Joyomenggolo, Bahuyuda, dan Hanggowikromo, untuk memobilisasi orang desa di sekitar Selarong agar siap berperang.

Baca juga: Gua Selarong, Persembunyian Pangeran Diponegoro

Selanjutnya, Diponegoro mengirim surat kepada para pemimpin pasukan di wilayah Kesultanan Yogyakarta, yang berada di Kedu, Bagelen, Banyumas, Serang, Monconegoro Timur (Magetan, Madiun, Rajegwesi, Kertosono, Berbek, Ngrowo), serta demang di perbatasan lainnya, untuk memerangi bangsa Belanda.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com