Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembantaian PKI di Sungai Ular

Kompas.com - 29/09/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sungai Ular adalah sebuah sungai di Sumatera Utara, yang terkenal memiliki arus deras.

Oleh sebab itu, Sungai Ular dipilih sebagai tempat untuk mengeksekusi para anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatera Utara.

Menurut laporan, ada sebanyak 10.500 orang PKI yang dibunuh dan jasadnya dibuang ke Sungai Ular.

Baca juga: Pemuda Rakyat, Organisasi Pemuda PKI

Kronologi

PKI berdiri di Medan, Sumatera Utara, sejak 1950.

Komisaris PKI Medan saat itu adalah Abdul Xarim Ms yang dibantu oleh Nathar Zainuddin dan SM Tarigan.

Kerusuhan terhadap PKI di Medan berlangsung sekitar tanggal 15 Juli 1963 hingga 16 November 1965.

Pada masa itu, rakyat yang pro-PKI dan anti-PKI saling berseteru satu sama lain.

Bahkan, berbagai surat kabar anti-PKI juga mulai bertebaran.

Puncaknya terjadi setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965, marak terjadi berbagai upaya pembantaian terhadap para anggota dan simpatisan PKI di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Sumatera Utara.

Beberapa tempat di Sumatera Utara juga dijadikan sebagai lokasi pembantaian dan penahanan bagi anggota PKI atau mereka yang diduga sebagai PKI.

Salah satu lokasi yang dipilih sebagai tempat eksekusi anggota PKI di Sumatera Utara adalah Sungai Ular.

Sebab, orang-orang PKI yang dibantai di Sungai Ular berasal dari beberapa wilayah, yaitu Perbaungan, Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, dan Pematang Siantar.

Baca juga: DN Aidit, Pemimpin Terakhir PKI

Markas komunis di Sumatera Utara salah satunya berada di Perbaungan, khususnya Melati.

Jika ditotal, sekitar 30 orang yang dibantai pada saat itu dan jasadnya dibuang ke Sungai Ular.

Namun, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, ternyata ada puluhan hingga ratusan orang PKI atau diduga PKI yang dibunuh di Sungai Ular.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com