Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Mahasiswa 1966

Kompas.com - 27/08/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam sejarah Indonesia, gerakan mahasiswa sering menjadi cikal bakal perjuangan nasional.

Gerakan mahasiswa juga terjadi pada 1966 dan mampu mengguncang pemerintahan Orde Lama.

Berikut ini sejarah gerakan mahasiswa 1966:

Baca juga: Peristiwa G30S di Yogyakarta

Latar Belakang Gerakan Mahasiswa 1966

Sejak Indonesia merdeka, telah dibentuk sebuah organisasi dengan tujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan antara para pelajar Indonesia.

Organisasi tersebut bernama Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) yang dibentuk tahun 1947, dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia.

Namun, seiring berjalannya waktu, organisasi ini mulai melancarkan berbagai gerakan mahasiswa, terutama setelah peristiwa Gerakan 30 September atau G30S terjadi pada 1 Oktober 1965.

Tentara menuding bahwa PKI yang menjadi dalang di balik peristiwa pembunuhan tujuh jenderal TNI dalam G30S.

Sejak saat itu, masyarakat Indonesia, termasuk para mahasiswa, menuntut agar Soekarno segera mengambil tindakan tegas terhadap PKI.

Salah satu aktivis mahasiswa yang mengkritik pemerintahan Presiden Soekarno adalah Soe Hok Gie dan Arif Budiman.

Untuk menanggapi kejadian ini, PPMI menggelar rapat presidium tanggal 10-23 Oktober 1965.

Rapat itu dihadiri oleh para golongan muda, termasuk mahasiswa, khususnya yang ada di Jakarta.

Rapat pun berjalan lama dan sengit karena ternyata banyak unsur sayap kiri di dalam PPMI, yang tentu saja menolak apabila PKI harus ditindak.

Sementara itu, organisasi mahasiswa lain, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMRI), ingin PKI segera mendapat tindakan tegas.

Pada akhirnya, golongan muda yang anti-PKI melapor pada Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP), Sjarif Thajeb, tentang masalah ini.

Sjarif kemudian menyarankan untuk mengadakan pertempuran antarhimpunan pada 25 Oktober 1965.

Hasil pertemuan itu adalah dibentuknya wadah baru bernama Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang bertujuan menumpas PKI.

Baca juga: KAMI, Organisasi untuk Mengganyang PKI

Diserukannya Tritura

Setelah KAMI dibentuk pada Juni 1966, para mahasiswa merumuskan sebuah tuntutan yang dikenal sebagai Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura).

Isi Tritura adalah:

  • Pembubaran PKI dan para anteknya.
  • Membubarkan atau merombak kabinet Dwikora.
  • Menurunkan harga kebutuhan pokok.

Pada saat itu, para mahasiswa menegaskan bahwa demonstrasi ini adalah gerakan moral yang dibentuk untuk menegakkan keadilan dan mengembalikan kebenaran.

Namun, dalam praktiknya, hal yang terjadi berbeda.

Karena tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka Ketua Presidium KAMI, Cosmas Batubara, menyatakan bahwa aksi-aksi mahasiswa akan terus berlanjut sampai PKI dibubarkan.

Semakin lama gerakan mahasiswa dalam KAMI semakin brutal.

Mereka membakar kantor pusat PKI dan rumah-rumah warga juga dihancurkan.

Baca juga: Tritura: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya

Puncaknya gerakan mahasiswa itu terjadi pada 24 Februari 1966, ketika KAMI menggelar demonstrasi di depan Istana Negara.

Massa pun berujung bentrok dengan Resimen Cakrabirawa (pasukan pengawal presiden), yang menewaskan salah satu demonstran dari Universitas Indonesia, Arif Rahman Hakim.

Demonstrasi besar-besaran ini dilakukan KAMI sebagai bentuk protes terhadap reshuffle kabinet yang dilakukan Soekarno pada 21 Februari 1966.

Para mahasiswa tidak puas karena Presiden masih menarik orang-orang PKI di pemerintahan.

Akhirnya, karena kondisi yang sudah tidak kondusif lagi, Presiden Soekarno memutuskan untuk membubarkan KAMI pada 26 Februari 1966.

 

Referensi:

  • Usman, Sunyoto. (1999). Arah Gerakan Mahasiswa: Gerakan Politik atau Gerakan Moral?. Jurnal Ilmu Sosial & Ilmu Politik. Vol. 3, No. 2, November 1999.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com