KOMPAS.com – Aceh memiliki gelar khusus untuk golongan bangsawan Aceh, yaitu Tengku dan Teuku.
Namun sebagian besar masyarakat Indonesia di luar Aceh sendiri banyak yang belum paham bedanya gelar gelar Tengku dan Teuku.
Tahukah Anda apa perbedaannya?
Baca juga: Teuku Muhammad Hasan: Masa Muda, Kiprah, dan Perjuangan
Perbedaan antara Tengku dan Teuku yang pertama dapat dilihat dari penggunaannya.
Tengku adalah gelar kebangsawanan Melayu yang menempel pada laki-laki dan perempuan keturunan sultan dan para raja di Kerajaan Melayu.
Biasanya, gelar Tengku hanya bisa didapat apabila ayahnya juga memilki gelar yang sama.
Sementara itu, jika yang bergelar Tengku adalah ibunya, tetapi ayahnya tidak, maka gelar tersebut tidak bisa menurun ke sang anak.
Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa gelar Teungku adalah gelar keagamaan yang diberikan kepada tokoh ulama atau pemuka agama dalam masyarakat Aceh.
Kendati begitu, ada juga yang menyebutkan bahwa sebutan Tengku juga terkadang masih dipakai untuk panggilan secara umum kepada laki-laki Aceh.
Salah satu tokoh ulama yang diberi gelar Teungku adalah Teungku Chik Di Tiro. Ia memang bukan seorang ningrat, tetapi ia adalah ulama besar di wilayah Tiro, Pidie, Aceh.
Penulisan Tengku juga biasa disingkat menjadi Tgk.
Baca juga: Tengku Abdul Jalil, Tokoh Perlawanan Aceh terhadap Jepang
Gelar Teuku adalah gelar bangsawan yang diperuntukkan khusus untuk kaum pria dari suku Aceh yang masih keturunan sultan atau pemimpin nanggroe (negeri).
Gelar Teuku menerapkan budaya patrilineal, di mana gelar tersebut dapat diperoleh seorang anak laki-laki apabila sang ayah juga bergelar Teuku.
Ada yang menyebutkan agar keturunan mereka tetap memiliki gelar, maka seorang Teuku juga harus menikah dengan perempuan bangsawan, salah satunya yang bergelar Cut.
Seorang yang memiliki gelar Teuku dipandang baik oleh masyarakat Aceh, karena termasuk strata berderajat tinggi, berpendidikan, dan sangat taat pada agama.
Salah satu tokoh pejuang Indonesia yang bergelar Teuku adalah Teuku Umar, karena ia adalah seorang ningrat dari kerajaan kecil di Aceh Barat.
Referensi: