Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Syaikh Muhammad Amin Al Husaini dan Perannya untuk Indonesia

Kompas.com - 08/08/2022, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Setelah itu, Amin Al Husaini ambil bagian dalam Pemberontakan Arab, yang memiliki maksud memerdekakan bangsa Arab dari Kekaisaran Turki Ottoman.

Pada April 1920, terjadi kerusuhan besar sebagai bentuk protes terhadap Deklarasi Balfour yang dikeluarkan Pemerintah Inggris.

Deklarasi Balfour dianggap merugikan bangsa Arab dan rakyat Palestina karena isinya mendukung pembentukan rumah nasional di Palestina bagi umat Yahudi.

Baca juga: Deklarasi Balfour, Awal Pendudukan Zionis di Palestina

Dalam peristiwa ini, Amin Al Husaini didakwa telah menghasut orang-orang Arab melalui pidatonya dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.

Namun, ia akhirnya bebas karena tuduhan itu tidak pernah terbukti.

Setelah peristiwa itu, Amin Al Husaini memusatkan perhatiannya pada nasionalisme Palestina dan berusaha menghalangi migrasi orang-orang Yahudi ke wilayah Mandat Britania atas Palestina.

Menjadi Mufti Agung Yerusalem

Pada 1921, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini diangkat menjadi Mufti Agung Yerusalem berkat peran besar Sir Herbert Samuel, Komisaris Tinggi Inggris yang baru.

Setahun kemudian, ia dipercaya menjadi Presiden Majelis Tinggi Islam yang juga dibentuk oleh Sir Herbert Samuel.

Baca juga: Komisi Peel, Penggagas Pembagian Wilayah Palestina

Penunjukkan Syaikh Muhammad Amin Al Husaini untuk menduduki dua jabatan penting itu dipandang sebagai cara Inggris menyelaraskan kepentingan mereka agar tidak terjadi pemberontakan lebih besar akibat migrasi orang-orang Yahudi.

Selama periode Mandat Britania atas Palestina, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini disibukkan dengan kegiatan politik, terutama untuk memperjuangkan kepentingan Arab-Palestina.

Pada 1936, protes terhadap migrasi bangsa Yahudi ke Palestina kembali memanas.

Pemerintah Inggris sempat merundingkan masalah itu dengan Syaikh Muhammad Amin Al Husaini, tetapi tidak menemui hasil.

Alhasil, terjadi pemogokan yang melumpuhkan jalannya pemerintahan. Pemberontakan bangsa Arab untuk menuntut dihentikannya migrasi kaum Yahudi ke Palestina itu direspons keras oleh pemerintah Inggris.

Syaikh Muhammad Amin Al Husaini dilengserkan dari semua jabatannya dan surat penangkapan terhadap para pejabat pendukungnya dikeluarkan.

Namun, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini gagal ditangkap karena lebih dulu melarikan diri hingga akhirnya sampai di Lebanon.

Baca juga: Syekh Yusuf: Asal Usul, Perjuangan, dan Pengasingan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com