Belanda menangkap keluarga dari Sultan Daud Syah dengan tujuan agar Sultan Daud Syah dan para pejuang lainnya menyerahkan diri.
Akibatnya, pada tahun 1903 Sultan Daud Syah menyerahkan diri dan menjadi tahanan Belanda di Kampung Keudah, Aceh.
Meski ditahan, Sultan Daud Syah masih bisa menjalankan pengaruhnya untuk tetap melawan Belanda.
Ia berjuang bersama dengan Hasyem Banta Muda, Teuku Panglima Polem Muda Kuala dan Teungku Syiek meski dalam tahanan Belanda.
Merespons hal tersebut, Belanda kemudian membuang Sultan Daud Syah bersama keluarganya ke Bandung dan Ambon.
Kemudian pada tahun 1918, Sultan Daud Syah beserta keluarganya dipindahkan ke Jakarta.
Sultan Daud Syah diasingkan di Jakarta hingga ia meninggal dunia pada 6 Februari 1939.
Ia dimakamkan di TPU Utan Kayu/Kemiri, Jakarta Timur.
Referensi: