Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warisan Kerajaan Sriwijaya yang Dampaknya Masih Dirasakan hingga Kini

Kompas.com - 27/07/2022, 18:05 WIB
Tri Indriawati

Penulis

Perahu-perahu warisan Sriwijaya juga dibuat sesuai tradisi budaya Asia Tenggara, yakni dengan menggunakan teknik papan ikat dan kupingan pengikat. 

Gambaran bentuk perahu khas Asia Tenggara ini juga bisa disaksikan melalui relief yang terpahat di Candi Borobudur.

Perkembangan agama Buddha

Warisan lain dari Kerajaan Sriwijaya yang dampaknya masih dirasakan hingga kini adalah perkembangan agama Buddha di Nusantara.

Agama Buddha mulai berkembang di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi hingga ke-9 Masehi.

Adapun aliran agama Buddha yang masuk ke Kerajaan Sriwijaya pada awalnya adalah Buddha Hinayana (Therawada).

Hal itu diketahui melalui temuan votive tablet dari Batujaya yang mirip dengan penemuan di Thailand.

Kerajaan Sriwijaya kemudian berkembang menjadi pusat agama Buddha di Nusantara, bahkan di Asia Tenggara.

Fakta tentang Sriwijaya sebagai pusat agama Buddha diketahui berdasarkan catatan I-Tsing yang singgah ke kerajaan itu pada abad ke-7 Masehi.

Ia menyebut bahwa ada lebih dari 1.000 biksu yang berada di Sriwijaya. Salah satu biksu yang terkenal di Sriwijaya adalah Sakyakirti.

Agama Buddha yang berkembang di Sriwijaya juga mempengaruhi penyebaran gaya seni pada arca-arca gaya Sailendra pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi.

Baca juga: Keistimewaan Kerajaan Sriwijaya

Kebudayaan agama Buddha dan seni arca warisan Kerajaan Sriwijaya itu tidak hanya ditemukan di Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu, tetapi juga berkembang di Jawa, Thailand, dan Malaysia.

Referensi:

  • Sriwijaya, Sebuah Kejayaan Masa Lalu di Asia Tenggara. Pameran Sejarah Budaya Asia Tenggara: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com