Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Van Lith, Pejuang Pendidikan di Pulau Jawa

Kompas.com - 18/07/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Karena penolakan itu, Van Lith meminta izin langsung kepada Residen Surakarta. Permohonannya pun langsung dikabulkan sehingga berdirilah HIS Kanisius Klaten pada 1920.

Baca juga: Biografi IJ Kasimo, Tokoh Katolik dan Pencetus Kasimo Plan

Kiprah Politik

Pada 1918, Van Lith ditunjuk untuk menjadi anggota Dewan Pendidikan atau Onderwijsraad.

Masih di tahun yang sama, ia juga menjadi anggota Komisi Peninjauan Kenegaraan Hindia Belanda atau Commissie tot Herziening van de Grondslagen der Staatsinrichting van Nederlandsch-Indië.

Komisi ini dibentuk dengan tujuan untuk merealisasikan tujuan pemerintah Belanda menata ketatanegaraan di Hindia Belanda yang melibatkan orang Belanda maupun pribumi.

Lewat kedua lembaga ini Van Lith terus memperjuangkan kepentingan pribumi, khususnya di bidang pendidikan.

Baca juga: Volksraad: Dewan Rakyat Hindia-Belanda

Akhir Hidup

Pada 1920, kondisi kesehatan Van Lith sudah mulai menurun. Ia pun terpaksa harus meninggalkan misi di Jawa Tengah dan kembali ke Belanda untuk berobat.

Kemudian, bulan Juni 1924, Van Lith memutuskan untuk kembali dan menetap di Semarang.

Kedatangan Van Lith di Semarang mendapat sambutan yang sangat baik dari penduduk di sana, bahkan banyak dari mereka yang datang berkunjung ke kediamannya.

Sayangnya, selama tinggal di Semarang kondisi kesehatan Van Lith kian hari kian memburuk.

Akhirnya, pada 9 Januari 1926, Van Lith tutup usia di salah satu rumah sakit di Semarang.

Jenazahnya kemudian dibawa ke Muntilan dan dimakamkan di pemakaman Katolik di sana.

Salah satu peninggalan Van Lith yang masih ada adalah SMA Pangudi Luhur Van Lith yang berada di Muntilan, Jawa Tengah.

Pada 1952, sekolah yang didirikan oleh Van Lith diserahkan kepada Kongregasi Bruder Fratrum Immaculatae Conceptionis (FIC) atau ordo di Gereja Katolik yang didirikan oleh Mgr. Ludovicus Rutten.

14 tahun kemudian, 1966, setelah terjadinya beberapa perkembangan, sekolah ini berganti nama menjadi Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Van Lith.

Lalu, pada 1991, pemerintah Indonesia menutup semua SPG, sehingga SPG Van Lith beralih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur Van Lith Berasrama Muntilan.

Selanjutnya, pada 2016, Van Lith dianugerahi penghargaan Tanda Kehormatan (Satyalancana) oleh Presiden Joko Widodo.

 

Referensi:

  • Barat Daya, Bernadus dan Silvester Detianus Gea. (2017). Mengenal Tokoh Katolik Indonesia: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara. Labuan Bajo: Yayasan Komodo Indonesia.
  • Markus, Sudibyo. (2019). Dunia Barat & Islam. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com