Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Galia: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir Pertempuran

Kompas.com - 01/07/2022, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber

Kendati begitu, pasukan Helvetii tidak menyerah. Mereka berusaha menggunakan strategi tipu muslihat, tetapi langsung diketahui begitu saja oleh pihak Romawi.

Alhasil, pasukan Helvetii berhasil ditaklukkan dalam pertempuaran Bibracte. Dari 368.000 orang Helvetii, diperkirakan hanya 110.000 orang saja yang selamat.

Pertempuran Sabis

Kemengan Romawi membuat suku-suku Galia merasa resah. Ketika musim kampanye kedua tiba pada 57 SM, Caesar merekrut banyak tentara baru.

Caesar berangkat dengan membawa pasukan yang lebih banyak dari sebelumnya, sekitar 32.000-40.000 orang.

Salah satu suku yang hendak melawan Caesar dan pasukannya adalah Nervii. Mereka berencana menyergap Romawi dalam pertempuran yang disebut pertempuran Sabis.

Nervi mengatur penyergapan di sepanjang sungai Sambre, menunggu pasukan Romawi tiba dan mendirikan kemah di sana.

Namun, ternyata bangsa Romawi sudah mencium rencana dari Nervii sehingga Romawi mulai menyerang lebih dulu dengan mengirim pasukan kavaleri ringan dan infanteri.

Kendati begitu, Nervii sempat bisa menangkis serangan dari bangsa Romawi, bahkan mereka hampir mengalami kekalahan.

Akan tetapi, pada akhirnya bangsa Romawi lah yang menang melawan pasukan Nervii.

Baca juga: Peradaban Romawi Kuno: Asal-usul, Karakteristik, dan Kondisi Geografis

Pertempuran Morbihan

Selanjutnya adalah pertempuran Morbihan pada 56 SM. Pada masa musim dingin, bangsa Romawi meminta pasukan Galia memberi mereka pasokan makanan dengan meminta gandum ke Veneti (sekelompok suku di barat laut Galia).

Bangsa Galia sendiri merasa sakit hati dengan perlakuan bangsa Romawi, sehingga suku Veneti berniat menangkap mereka.

Namun, Verneti tidak semata-mata langsung bertindak begitu saja. Ia sangat memperhitungkan, karena menyadari bahwa bangsa Romawi sulit ditaklukkan.

Suku Veneti memperkuat pemukiman mereka dan menyiapkan armada.

Caesar sendiri ingin segera berangkat berlayat setelah cuaca mereda. Ia memesan perahu baru dan merekrut seorang pendayung dari Galia.

Dengan demikian, Veneti berkesempatan untuk melawan Caesar karena mereka memegang kendali atas kapal tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Stori
Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Stori
Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com