Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesultanan Bacan: Sejarah, Raja-raja, dan Peninggalan

Kompas.com - 17/06/2022, 08:00 WIB
Nur Alifi Wijayanti ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesultanan Bacan merupakan salah satu kerajaan yang berada di Kepulauan Maluku.

Kerajaan ini diperkirakan berdiri sejak abad ke-14, sementara raja Bacan yang pertama kali memeluk agama Islam adalah Sultan Zainal Abidin pada 1521.

Meski pusat pemerintahannya berada di Pulau Bacan, Kepulauan Maluku, wilayah kekuasaannya mencapai daerah Papua Barat.

Hal ini membuat Kesultanan Bacan sedikit banyak berperan dalam proses masuknya Islam ke tanah Papua.

Baca juga: Kesultanan Bulungan: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Sejarah berdirinya Kesultanan Bacan

Kesultanan Bacan didirikan pada sekitar abad ke-14 dengan pusat pemerintahan berada di Makian Timur.

Namun, akibat adanya ancaman letusan gunung berapi Kie Besi, pusat pemerintahan kerajaan akhirnya dipindahkan ke Kasiruta.

Menurut hikayat Bacan, raja yang pertama berkuasa adalah Said Muhammad Bakir atau Said Husin, yang setelah 10 tahun memerintah digantikan oleh Muhammad Hasan.

Selanjutnya, takhta kerajaan diberikan kepada putranya, yakni Kolano Sida Hasan. Di masa pemerintahannya, Raja Ternate yang bernama Tulu Malamo (1343-1347) merebut Makian beserta beberapa desa di sekitar Pulau Bacan.

Dengan bantuan Tidore, Sida Hasan merebut kembali daerah Makian. Selanjutnya, tidak diketahui nama-nama raja yang memerintah Bacan.

Barulah pada 1522, muncul nama Zainal Abidin, yang disebut sebagai raja Bacan pertama yang memeluk agama Islam.

Baca juga: Kerajaan Ternate: Sejarah, Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Raja-raja Kesultanan Bacan

  • Said Muhammad Bakir/Said Husin (1333-1343)
  • Muhammad Hasan (1343)
  • Kolano Said Hasan (1343-...)
  • Zainal Abidin (1522)
  • Kasiruta/Bayanu Sirullah
  • Sultan Alauddin I/Don Joao
  • Sultan Muhammad Ali (1577)
  • Sultan Alauddin II (1660-1706)
  • Sultan Malikiddin/Kaisil Musa (1706-1715)
  • Sultan Nasruddin (1715-1732)
  • Sultan Tarafannur (1732-1741)
  • Sultan Muhammad Sahiddin (1741-1780)
  • Sultan Iskandar Alam (1780-1788)
  • Sultan Muhammad Badaruddin (1788-1797)
  • Sultan Qamarullah (1797-1826)
  • Sultan Muhammad Hayatuddin Syah (1826-1861)
  • Sultan Muhammad Sadik Syah (1862-1889)
  • Kekosongan kekuasaan (1889-1900)
  • Sultan Muhammad Usman Syah (1900-1935)
  • Sultan Muhammad Muhsin Syah (1935-1983)
  • Sultan Gahral Aydan Syah (1983-2009)
  • Sultan Alhajj Abdurrahim Muhammad Gary Dino Ridwan Syah (2009-sekarang)

Baca juga: Kesultanan Sambaliung: Sejarah, Raja-raja, dan Peninggalan

Sistem pemerintahan Kesultanan Bacan

Kesultanan Bacan diperintah oleh seorang sultan, yang bertindak sebagai raja yang memegang kekuasaan tertinggi.

Sistem pemerintahan kerajaan ini mirip dengan Ternate dan Tidore, tetapi di Bacan terdapat Lembaga Sekretaris Kesultanan yang mempunyai tugas membantu sultan dalam pemerintahan.

Selain itu, ada pula dewan pemerintahan atau bobato, yang dibagi menjadi bobato dalam, luar, dan akhirat.

Bobato dalam terdiri dari mayor, kapitan ngofa, kapita kie, empat orang letnan (dua letnan ngofa dan dua letnan kie).

Bobato luar menangani urusan pemerintahan, terdiri dari jogugu (perdana menteri/mangkubumi), hukum (hakim), dan kimalaha sapanggala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com