Kemudian, pada akhir abad ke-19, mulai diperkenalkan magoja, yaitu jaket bergaya Manchu yang sering dipakai orang Korea hingga saat ini.
Pada akhir masa Dinasti Joseon, model rok atau chima dibuat panjang, lalu jeogori menjadi pendek dan ketat.
Selain itu, ditambah pula heoritti atau heorimari, yang dibuat dari kain linen dan berfungsi sebagai korset, karena sangat pendeknya jeogori.
Pada periode Joseon, kalangan atas memakai hanbok yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi seperti kain rami yang ditenun.
Biasanya, mereka memakai bahan yang berwarna cerah pada musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin.
Sedangkan rakyat biasa tidak bisa menggunakan bahan yang berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.
Baca juga: Dinasti Joseon: Sejarah, Kehidupan, Raja-raja, dan Penemuan
Saat ini, hanbok modern sering kali disebut sebagai hanbok gaeryang, menunjukkan pakaian yang berupa modifikasi dari model tradisional.
Pembaruan ini meleburkan pengaruh dari Barat dengan tetap mengambil elemen dasar dari hanbok tradisional seperti panjang rok dan celana, bahan kain, pola, warna, serta hiasan atau aksesorinya.
Karena merupakan gabungan versi modern dan tradisional, hanbok masa kini pun lebih mudah digunakan untuk sehari-hari.
Meski begitu, pakaian ini dibuat dengan tetap memegang nilai, pesan, dan semangat tradisional Korea.
Dahulu, warna hanbok menandakan status sosial dan status perkawinan seseorang. Namun, pada masa kini, hal itu sudah tidak terlalu diperhatikan.
Sekarang pembuat hanbok memiliki kebebasan untuk memakai warna dan tidak dikaitkan dengan sekelompok orang tertentu.
Referensi: