KOMPAS.com - Syiah merupakan salah satu ajaran agama atau aliran terbesar dalam Islam.
Islam Syiah adalah aliran yang meyakini hanya keturunan Nabi Muhammad yang pantas menjadi khalifah.
Syiah meyakini bahwa rasul Islam adalah Nabi Muhammad, yang menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penerus pemimpin Islam.
Pada umumnya, umat Muslim Syiah tidak mengakui kepemimpinan Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan.
Lalu bagaimana sejarah munculnya aliran Syiah dan siapa saja tokohnya?
Baca juga: Asal-usul Perpecahan Islam Sunni dan Syiah
Aliran Syiah diperkirakan muncul pada akhir pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan (644-656).
Selain itu, ada pendapat yang menyatakan bahwa Syiah muncul ketika pecah Perang Siffin (657) antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, pendiri Dinasti Umayyah.
Kalangan Syiah mengklaim bahwa mereka muncul ketika Abu Bakar menjadi khalifah menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad.
Hal itu dikarenakan Syiah memiliki pandangan bahwa Ali bin Abi Thalib lebih memiliki hak menggantikan Nabi Muhammad sebagai khalifah.
Selain memiliki hubungan darah, golongan Syiah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib sejalan dengan isyarat yang diberikan Nabi Muhammad selama hidupnya.
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad diawal dakwahnya menyampaikan kepada kerabatnya, salah satunya adalah Ali bin Abi Thalib.
Saat itu, budaya politik Arab masih terpengaruh oleh garis keturunan. Nabi Muhammad, yang tidak memiliki anak laki-laki, diriwayatkan mengasuh Ali bin Abi Thalib.
Baca juga: Biografi Ali bin Abi Thalib, Anak Asuh Nabi Muhammad
Ali bin Abi Thalib adalah putra paman Nabi, atau sepupu Nabi Muhammad. Oleh Muslim Syiah, Rasul dianggap akan mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai pemimpin umat Islam sepeninggalnya.
Secara umum, kemunculan Syiah dipicu oleh perbedaan pandangan di kalangan para sahabat dengan keluarga Nabi, terkait pengganti Nabi Muhammad setelah meninggal dunia.
Saat ini, Syiah merupakan aliran yang diikuti oleh minortitas Islam, yang mayoritas berada di Iran, Azerbaijan, Bahrain, Lebanon, dan Irak.
Sementara golongan Islam Sunni, yang menjadi mayoritas, tersebar di negara-negara Arab, Turki, Pakistan, India, Malaysia, hingga Indonesia.
Ada beberapa perbedaan antara aliran Islam Syiah dan Sunni, sebagai berikut.
Baca juga: Apa Bedanya Sunni dan Syiah?
Dalam keyakinan Syiah, tauhid harus dikonsepsikan dengan Imamah, yang menganggap Ali dan pemimpin keturunan Nabi Muhammad sebagai imam atau wali Allah di dunia.
Sedangkan Sunni menganggap bahwa khalifah dan imam sebagai jabatan setara kepala negara, yang tidak terkait dengan ajaran tauhid.
Ajaran Sunni berpendapat bahwa tauhid bisa rusak apabila mengkultuskan manusia melebihi derajat Nabi Muhammad.
Islam Sunni memiliki enam rukun iman, di antaranya:
Sedangkan rukun iman Syiah ada lima, yaitu:
Baca juga: Kenapa Mayoritas Penduduk Iran Penganut Syiah?
Rukun Islam bagi Muslim Sunni di antaranya:
Sedangkan dalam Islam Syiah, syahadat tidak termasuk ke dalam rukun Islam, akan tetapi tetap harus diikrarkan apabila akan memeluk Islam.
Rukun Islam bagi Muslim Syiah di antaranya:
Baca juga: Pertempuran Karbala, Awal Mula Perpecahan Islam Sunni dan Syiah
Di awal kemunculannya, aliran Syiah hanya bersifat politis, namun selanjutnya berkembang ke masalah teologis dan hukum.
Loyalitas Syiah tidak saja kepada Ali bin Abi Thalib, melainkan kepada seluruh keluarganya, termasuk Hasan yang diangkat sebagai khalifah menggantikan ayahnya.
Salah satu tokoh yang meletakkan dasar teologi Syiah adalah Abdullah bin Saba'. Selain itu, ada beberapa tokoh Syiah, yakni:
Dalam keyakinan Islam Syiah, terdapat 12 imam Syiah, yakni:
Baca juga: Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad SAW Periode Madinah
Dalam perkembangannya Syiah terbagi ke dalam beberapa kelompok. Secara umum, berikut beberapa golongan terbesar Syiah.
Kelompok Syiah Islamiyah banyak tersebar di Afghanistan, India, Pakistan, Suriah, Yaman, Inggris, bahkan Amerika Serikat.
Kelompok ini memiliki keyakinan bahwa Ismail, putra dari Ja'far Ash Shadiq, merupakan imam Syiah menggantikan ayahnya.
Ja'far Ash Shadiq sendiri merupakan imam keenam dari kelompok Syiah secara umum.
Baca juga: Mereka yang Mengaku Imam Mahdi
Kelompok Syiah ini merupakan pengikut dari Zaid bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.
Zaid merupakan tokoh yang dikenal melakukan perlawanan terhadap kekuasaan Yazid bin Muawiyah dari Dinasti Umayyah.
Dalam hukum, Syiah Az Zaidiyah menggunakan Al Quran, sunah, dan nalar.
Kelompok Syiah ini juga dikenal dengan nama Imamiyah atau Ja'fariyah, yang percaya terhadap 12 imam Syiah.
Syiah Istna Asyariah merupakan kelompok yang dianut oleh mayoritas penduduk Iran, Irak, Suriah, Kuwait, Bahrain, India, Arab Saudi, dan beberapa negara di Asia Tengah.
Baca juga: Siapa Imam Mahdi dan Apakah Sudah Muncul?
Aliran Syiah juga ada di Indonesia. Masuknya Syiah ke Indonesia melalui empat tahap, yaitu:
Beberapa nama tokoh Syiah di Indonesia adalah Jalaludin Rahmat, Dina Sulaeman, dan Muhsin Labib.
Referensi: