KOMPAS.com - Hafidin Royan adalah mahasiswa Universitas Trisakti jurusan Teknik Sipil yang menjadi korban dalam Tragedi Trisakti 1998.
Kala itu, ia bersama mahasiswa lain ikut melakukan demonstrasi untuk melayangkan aksi protes terhadap Presiden Soeharto.
Di tengah-tengah demonstrasi yang berlangsung pada 12 Mei 1998, Royan tewas tertembak bersama tiga mahasiswa lain.
Hafidin Royan dianugerahi penghargaan sebagai Pahlawan Reformasi oleh Presiden BJ Habibie.
Sejak itu, namanya dikenal sebagai salah satu Pahlawan Reformasi yang meninggal pada tanggal 12 Mei 1998.
Baca juga: Tragedi Trisakti: Latar Belakang, Kronologi, dan Korban Penembakan
Hafidin Royan atau biasa dipanggil Idien, lahir di Bandung pada 28 September 1976. Ia adalah anak keempat dari padangan Enus Yunus dan Sunarmi.
Ayahnya adalah seorang pegawai negeri di Binamarga Pusat, sementara sang ibu bekerja di Puslitbang Pengairan, Jawa Barat.
Pada 1996, Royan menyelesaikan pendidikannya di salah satu SMA di Bandung dan lanjut berkuliah di Universitas Trisakti.
Ia dikenal sebagai mahasiswa yang cukup aktif dalam berorganisasi, religius, ramah, dan menyukai kegiatan di alam bebas.
Royan juga sempat dipercaya menjadi Ketua Tim Pendahulu dalam acara Bakti Sosial 1997.
Baca juga: Peran Mahasiswa dalam Peristiwa Reformasi 1998
Pada 12 Mei 1998, terjadi aksi demonstrasi besar-besaran, di mana Hafidin Royan merupakan salah satu mahasiswa Universitas Trisakti yang ikut terlibat di dalamnya.
Peristiwa demonstrasi hari itu kemudian dikenal sebagai Tragedi Trisakti, karena menewaskan mahasiswa yang dikenal sebagai Pahlawan Reformasi.
Kala itu, para mahasiswa menunjukkan perlawanan terhadap rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto.
Tujuannya adalah untuk meruntuhkan Presiden Soeharto dan rezim Orde Baru.
Pada hari Tragedi Trisakti terjadi, yakni 12 Mei 1998, sore harinya, pukul 17.00, para demonstran pergi ke Gedung Kampus secara serentak.