Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hafidin Royan, Pahlawan Reformasi 1998

Kompas.com - 12/05/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hafidin Royan adalah mahasiswa Universitas Trisakti jurusan Teknik Sipil yang menjadi korban dalam Tragedi Trisakti 1998.

Kala itu, ia bersama mahasiswa lain ikut melakukan demonstrasi untuk melayangkan aksi protes terhadap Presiden Soeharto.

Di tengah-tengah demonstrasi yang berlangsung pada 12 Mei 1998, Royan tewas tertembak bersama tiga mahasiswa lain.

Hafidin Royan dianugerahi penghargaan sebagai Pahlawan Reformasi oleh Presiden BJ Habibie.

Sejak itu, namanya dikenal sebagai salah satu Pahlawan Reformasi yang meninggal pada tanggal 12 Mei 1998.

Baca juga: Tragedi Trisakti: Latar Belakang, Kronologi, dan Korban Penembakan

Biografi singkat

Hafidin Royan atau biasa dipanggil Idien, lahir di Bandung pada 28 September 1976. Ia adalah anak keempat dari padangan Enus Yunus dan Sunarmi.

Ayahnya adalah seorang pegawai negeri di Binamarga Pusat, sementara sang ibu bekerja di Puslitbang Pengairan, Jawa Barat.

Pada 1996, Royan menyelesaikan pendidikannya di salah satu SMA di Bandung dan lanjut berkuliah di Universitas Trisakti.

Ia dikenal sebagai mahasiswa yang cukup aktif dalam berorganisasi, religius, ramah, dan menyukai kegiatan di alam bebas.

Royan juga sempat dipercaya menjadi Ketua Tim Pendahulu dalam acara Bakti Sosial 1997.

Baca juga: Peran Mahasiswa dalam Peristiwa Reformasi 1998

Menjadi korban Tragedi Trisakti

Pada 12 Mei 1998, terjadi aksi demonstrasi besar-besaran, di mana Hafidin Royan merupakan salah satu mahasiswa Universitas Trisakti yang ikut terlibat di dalamnya.

Peristiwa demonstrasi hari itu kemudian dikenal sebagai Tragedi Trisakti, karena menewaskan mahasiswa yang dikenal sebagai Pahlawan Reformasi.

Kala itu, para mahasiswa menunjukkan perlawanan terhadap rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto.

Tujuannya adalah untuk meruntuhkan Presiden Soeharto dan rezim Orde Baru.

Pada hari Tragedi Trisakti terjadi, yakni 12 Mei 1998, sore harinya, pukul 17.00, para demonstran pergi ke Gedung Kampus secara serentak.

Setelah mereka kembali ke Gedung Kampus, aksi penembakan mulai terjadi yang dilakukan oleh aparat keamanan.

Aksi ini membuat situasi menjadi ricuh, dan para mahasiswa berlarian berusaha menyelamatkan diri.

Baca juga: Elang Mulia Lesmana, Mahasiswa yang Gugur dalam Tragedi Trisakti

Gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam terus ditembakkan oleh aparat keamanan.

Ketika aksi penembakan berlangsung, Hafidin Royan menjadi salah satu korban yang tertembak di bagian kepala.

Sebuah timah panas menembus kepalanya melalui pelipis kanan. Hafidin Royan tewas seketika di depan Gedung dr. Sjarif Thajeb.

Jenazahnya kemudian dikebumikan di TPU Tanah Pasir Layung, Bandung.

Keluarga besar kemudian menyerahkan kasus kematian Royan kepada Tim Penuntasan Kasus (TPK) yang dibentuk pada 13 November 2000.

Setelah Presiden Soeharto lengser, kedudukannya diganti oleh Presiden BJ Habibie.

Presiden BJ Habibie menganugerahi Hafidin Royan sebuah penghargaan sebagai Pahlawan Reformasi.

Selain menjadi salah satu mahasiswa yang dikenal sebagai Pahlawan Reformasi, nama Hafidin Royan juga diabadikan di Museum Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 dan menjadi nama jalan di Kampus Trisakti Nagrak, Cibubur.

 

Referensi: 

  • Hamid, Usman. (2006). Melawan Pengingkaran. Jakarta: KontraS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com