Setelah mereka kembali ke Gedung Kampus, aksi penembakan mulai terjadi yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Aksi ini membuat situasi menjadi ricuh, dan para mahasiswa berlarian berusaha menyelamatkan diri.
Baca juga: Elang Mulia Lesmana, Mahasiswa yang Gugur dalam Tragedi Trisakti
Gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam terus ditembakkan oleh aparat keamanan.
Ketika aksi penembakan berlangsung, Hafidin Royan menjadi salah satu korban yang tertembak di bagian kepala.
Sebuah timah panas menembus kepalanya melalui pelipis kanan. Hafidin Royan tewas seketika di depan Gedung dr. Sjarif Thajeb.
Jenazahnya kemudian dikebumikan di TPU Tanah Pasir Layung, Bandung.
Keluarga besar kemudian menyerahkan kasus kematian Royan kepada Tim Penuntasan Kasus (TPK) yang dibentuk pada 13 November 2000.
Setelah Presiden Soeharto lengser, kedudukannya diganti oleh Presiden BJ Habibie.
Presiden BJ Habibie menganugerahi Hafidin Royan sebuah penghargaan sebagai Pahlawan Reformasi.
Selain menjadi salah satu mahasiswa yang dikenal sebagai Pahlawan Reformasi, nama Hafidin Royan juga diabadikan di Museum Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 dan menjadi nama jalan di Kampus Trisakti Nagrak, Cibubur.
Referensi: