Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pithecanthropus Erectus Disebut The Missing Link?

Kompas.com - 05/05/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pithecanthropus Erectus atau disebut Manusia Jawa adalah fosil manusia purba yang ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1890 di Trinil, Jawa Timur.

Sewaktu ditemukan, fosil ini sudah berusia sekitar 700.000 hingga satu juta tahun.

Pithecanthropus Erectus menjadi fosil manusia purba yang paling awal ditemukan dan paling terkenal di Indonesia.

Oleh Eugene Dubois, fosil temuannya ini disebut sebagai The Missing Link.

Lantas, apa yang dimaksud dengan The Missing Link dan mengapa Pithecanthropus Erectus mendapat sebutan The Missing Link?

Baca juga: Eugene Dubois, Penemu Pithecanthropus Erectus

Apa itu The Missing Link?

Secara bahasa, The Missing Link berarti mata rantai yang hilang.

The Missing Link adalah istilah non-ilmiah yang digunakan untuk menyebut ketiadaan bukti-bukti fisik berupa fosil makhluk hidup di bumi dalam sebuah proses evolusi.

Munculnya istilah The Missing Link berawal dari Charles Darwin, yang menyebutkan bahwa manusia berevolusi dari kera.

Akan tetapi, teori ini tidak sepenuhnya terjawab, karena belum ada penemuan fosil makhluk setengah kera dan setengah manusia.

Istilah The Missing Link juga tidak begitu disukai oleh para antropolog karena menyiratkan bahwa proses evolusi adalah fenomena linier yang berurutan dalam sebuah rantai.

Sebaliknya, para ahli lebih menyukai ketiadaan konotasi evolusi linier, karena evolusi adalah proses percabangan.

Baca juga: Pithecanthropus Erectus: Penemuan, Ciri-ciri, dan Kontroversi

Alasan Pithecanthropus Erectus disebut The Missing Link

The Missing Link mengacu pada fosil manusia purba yang ditemukan oleh Eugene Dubois, yaitu Pithecanthropus Erectus

Alasan Pithecanthropus Erectus disebut The Missing Link, karena fosil ini dianggap sebagai mata rantai yang hilang antara perkembangan kera dan manusia.

Dubois bersama timnya memusatkan pencarian di Trinil. Hasilnya, pada 1891, ditemukan fosil Pithecanthropus Erectus yang dianggap sebagai The Missing Link.

Dubois mempercayai bahwa Pithecanthropus Erectus adalah The Missing Link, karena bentuknya yang bukan kera atau manusia, melainkan perpaduan keduanya.

Akan tetapi, pendapatnya banyak memicu kontroversi.

Beberapa kritikus mengatakan bahwa fosil yang ditemukan Dubois adalah milik kera yang berjalan tegak atau manusia primitif.

Baca juga: Pithecanthropus Soloensis: Penemu dan Ciri-ciri

Kendati demikian, Dubois tetap bersikeras bahwa Pithecanthropus Erectus masuk dalam klasifikasi The Missing Link.

Sampai Dubois tutup usia pada 16 Desember 1940, ia tetap mempertahankan istilah The Missing Link mengacu pada Pithecanthropus Erectus.

Untuk selanjutnya, semua fosil yang ditemukan dikategorikan sebagai Homo Erectus atau manusia yang berjalan tegak.

 

Referensi:

  • Reader, John. (2011). Missing Links: In Search of Human Origins. Oxford University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com