Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Morotai: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Kompas.com - 05/04/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertempuran Morotai dimulai pada 15 September 1944, yang kemudian berlanjut hingga akhir Perang Dunia II.

Pertempuran ini adalah bagian dari Perang Pasifik, yang melibatkan tentara Kekaisaran Jepang dan Sekutu.

Setelah peperangan panjang, Sekutu mengalahkan pasukan Jepang yang kalah jumlah dan kekurangan persediaan.

Keberhasilan dalam Pertempuran Morotai adalah kunci kemenangan Sekutu atas Jepang di Pasifik.

Baca juga: Langkah Sekutu Menghadapi Ekspansi Jepang ke Asia Tenggara

Latar belakang

Morotai adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

Sebelum pertempuran terjadi, Morotai berpenduduk sebanyak 9.000 jiwa, yang diperintah oleh Belanda melalui Kesultanan Ternate.

Pada 1942, Jepang menduduki Morotai setelah mengusir Belanda dari Indonesia, tetapi belum membentuk pasukan di sana.

Secara geografis, Morotai berbatasan langsung dengan Kawasan Pasifik, sehingga strategis dari aspek geopolitik selama Perang Pasifik.

Pada awal 1944, Morotai menjadi wilayah penting bagi militer Jepang, yang tengah mengembangkan pulau-pulau di Halmahera sebagai titik fokus pertahanan ke Filipina.

Itulah mengapa, Jepang menjaga Pulau Morotai dan sembilan landasan udaranya dengan mengirimkan Divisi 32 pada Mei 1944.

Namun, divisi ini telah mengalami kerugian besar karena kapal mereka diserang oleh kapal selam Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Pertempuran Teluk Milne: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Dua batalion dari Resimen Infanteri 211 Divisi 32 awalnya dikerahkan ke Morotai untuk mengembangkan landasan terbang di Dataran Doroeba.

Namun, pada pertengahan Juli 1944, kedua batalion ini ditarik ke Halmahera karena landasan di sana mengalami masalah.

Hal itu diketahui Sekutu, yang segera memanfaatkan keadaan untuk menginvasi Morotai.

Pada Juli 1944, karena lokasinya yang strategis, Jenderal Douglas MacArthur juga memilih Morotai sebagai pangkalan udara dan fasilitas angkatan laut yang diperlukan untuk operasi pembebasan Mindano, Filipina, yang awalnya dijadwalkan pada 15 November 1944.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com